Archive for Mei 2017
Secara khusus komunikasi bertujuan untuk :
A. Pengertian komunikasi
Komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti sama atau menjadi milik bersama. Jika Anda berkomunikasi dengan orang lain , berarti Anda berusaha agar apa yang disampaikan kepada orang lain tersebut menjadi miliknya.
Berikut ini pengertian komunikasi berdasarkan para ahli :
sumber :
http://www.ilmusahid.com
- Menetapkan dan menyebarluaskan tujuan perusahaan
- Menyusun rencana untuk menyelesaiakan tujuan
- Mengorganisasi SDM serta sumber daya lainnya secara efekti dan efisisen.
- Menyeleksi , mengembangkan dan menilai anggota organisasi.
- Memimpin , mengarahkan , memotivasi dan menciptakan iklim yang memunculkan keinginan untuk memberikan kontribusi, dan
- Mengendalikan prestasi.
A. Pengertian komunikasi
Komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti sama atau menjadi milik bersama. Jika Anda berkomunikasi dengan orang lain , berarti Anda berusaha agar apa yang disampaikan kepada orang lain tersebut menjadi miliknya.
Berikut ini pengertian komunikasi berdasarkan para ahli :
- Onong Cahyana Effendi, komunikasi merupakan proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu , mengubah sikap , pendapat , atau perilaku , baik dengan cara lisan ( langsung ) ataupun tidak langsung ( melewati media ),
- Raymond Ross, komunikasi merupakan proses menyortir , memilih , serta pengiriman simbol - simbol yang sedemikian rupa sehingga membantu pendengar menanggapinya dengan respon atau makna dari pemikiran yang sama dengan yang dimaksudkan oleh komunikator.
- Harold Laswell, komunikasi merupakan gambaran mengenai siapa , berbicara apa , melewati media apa , terhadap siapa , serta apa dampaknya.
- Gerald R. Miller, komunikasi terjadi saat satu sumber menyampaikan pesan kepada penerima secara sadar untuk mempengaruhi perilaku mereka
- Himstreet dan Beaty, komunikasi merupakan sebuah proses pertukaran informasi antar individu melewati sebuah sistem yang lazim ( biasa ) , baik dengan simbol - simbol , sinyal - sinyal , maupun perilaku atau tindakan.
- Hovland, Janis serta Kelley, komunikasi adalah proses individu mengirimkan rangsangan ( stimulus ) yang biasanya dalam bentuk verbal untuk mengubah tingkah laku orang lain. Pada pengertian ini mereka berpendapat komunikasi merupakan sebuah proses.
- Bovee, komunikasi merupakan sebuah proses pengiriman atau penerimaan pesan.
- Laswell, komunikasi merupakan proses yang menggambarkan siapa mengatakan apa dengan cara apa , terhadap siapa dengan efek apa.
- Colin Cherry, komunikasi adalah proses dimana pihak - pihak saling menggunakan informasi untuk mencapai tujuan bersama dan berkaitan dengan hubungan yang ditimbulkan oleh penerus rangsangan serta pembangkitan balasannya.
- Kafried Knapp, komunikasi adalah interaksi antar pribadi yang menggunakan sistem simbol linguistik , seperti sistem simbol verbal ( kata - kata ) dan non verbal. Sistem ini dapat disosialisasikan dengan cara langsung atau tatap muka atau melalui media lain seperti tulisan , oral, dan visual.
sumber :
http://www.ilmusahid.com
macam - macam komunikasi dari organisasi tersebut
1. One Way Traffic: Komunkasi satu arah yang artinya komunikasi ini terjadi jika seseorang mengirim berita tidak bermaksud untuk menerima umpan balik (respon) dari orang yang menerimanya secara langsung. Jadi hanya bermaksud memberikan informasi atau menyampaikan perintah dari atasan untuk dikerjakan karyawan.
A : Si pengirim berita
B : Si penerima berita
2. Two Way Traffic: Komunikasi yang terjadi antara seseorang dengan orang lain dimana kedua orang tersebut sama-sama aktif dalam memberikan tanggapan. Jadi baik komunikator maupun komunikan sama-sama aktif dalam berinteraksi.Two way traffic ini biasanya dilakukan di antara sesama teman atau sesama karyawan yang berada dalam tingkatan struktur organisasi yang sama.
A BA : Si pengirim berita
B : Si penerima berita
Sumber :
organisasi yang masuk ke dalam kategori one way traffic dan two way traffic
Rumus yang digunakan adalah : R = N ( N – 1 )
Keterangan : R adalah relationship yaitu tata hubungan yang terjadi sebagai akibat bertambahnya jumlah orang yang melakukan komunikasi.
N adalah Number yaitu jumlah yang artinya jumlah orang yang ada dalam organisasi atau jumlah anggota organisasi atau bisa juga jumlah unit kerja dalam organisasi.
Contohnya : R = 4 ( 4 – 1)
= 4 (3)
= 1
Keterangan : R adalah relationship yaitu tata hubungan yang terjadi sebagai akibat bertambahnya jumlah orang yang melakukan komunikasi.
N adalah Number yaitu jumlah yang artinya jumlah orang yang ada dalam organisasi atau jumlah anggota organisasi atau bisa juga jumlah unit kerja dalam organisasi.
Contohnya : R = 4 ( 4 – 1)
= 4 (3)
= 1
Referensi :
http://cheeqajelasbanget.blogspot.co.id/2009/11/tugas-pertama-teori-organisasi.html
Menghitung jumlah arus tata hubungan yang ada dalam organisasi menggunakan rumus J.E.Walters
Komunikasi
dalam organisasi sangat penting karena dengan adanya komunikasi maka seseorang
bisa berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran yang bisa
menambah wawasan seseorang dalam bekerja atau menjalani kehidupan sehari-hari.
Maka untuk membina hubungan kerja antar pegawai maupun antar atasan bawahan
perlulah membicarakan komunikasi secara lebih terperinci.
Dalam
menyalurkan solusi dan ide melalui komunikasi harus ada si pengirim berita
(sender) maupun si penerima berita (receiver). Solusi-solusi yang diberikan pun
tidak diambil seenaknya saja, tetapi ada penyaringan dan seleksi, manakah
solusi yang terbaik yang akan diambil, dan yang akan dilaksanakan oleh
organisasi tersebut agar mencapai tujuan, serta visi, misi suatu organisasi.
Tahap-tahap
menyalurkan ide melalui komunikasi :
• Pengirim
pesan (sender) dan isi pesan/materi
Pengirim
pesan adalah orang yang mempunyai ide untuk disampaikan kepada seseorang dengan
harapan dapat dipahami oleh orang yang menerima pesan sesuai dengan yang
dimaksudkannya. Pesan adalah informasi yang akan disampaikan atau diekspresikan
oleh pengirim pesan. Pesan dapat verbal atau non verbal dan pesan akan efektif
bila diorganisir secara baik dan jelas.
Materi pesan
dapat berupa :
a. Informasi
b. Ajakan
c. Rencana
kerja
d.
Pertanyaan dan sebagainya
• Penyaluran
Pada tahap
ini pengirim pesan membuat kode atau simbol sehingga pesannya dapat dipahami
oleh orang lain. Biasanya seorang manajer menyampaikan pesan dalam bentuk kata-kata,
gerakan anggota badan, (tangan, kepala, mata dan bagian muka lainnya).Tujuan
penyampaian pesan adalah untuk mengajak, membujuk, mengubah sikap, perilaku
atau menunjukkan arah tertentu.
• Penerima
pesan
Penerima
pesan adalah orang yang dapat memahami pesan dari sipengirim meskipun dalam
bentuk code/isyarat tanpa mengurangi arti pesan yang dimaksud oleh pengirim
• Pengertian
Setelah
pesan diterima melalui indera (telinga, mata dan seterusnya) maka si penerima
pesan harus dapat mengartikan simbul/kode dari pesan tersebut, sehingga dapat
dimengerti /dipahaminya.
• Tindakan
Setelah
pesan dimengerti oleh si penerima, maka si penerima dapat melakukan sesuatu
sesuai dengan pesan yang disampaikan, misalnya melaksanakan perintah.
• Balikan
(feedback)
Balikan
adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari penerima pesan dalam
bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang pengirim pesan tidak akan
tahu dampak pesannya terhadap sipenerima pesan Hal ini penting bagi manajer
atau pengirim pesan untuk mengetahui apakah pesan sudah diterima dengan
pemahaman yang benar dan tepat. Balikan dapat disampaikan oleh penerima pesan
atau orang lain yang bukan penerima pesan. Balikan yang disampaikan oleh
penerima pesan pada umumnya merupakan balikan langsung yang mengandung
pemahaman atas pesan tersebut dan sekaligus merupakan apakah pesan itu akan
dilaksanakan atau tidak Balikan yang diberikan oleh orang lain didapat dari
pengamatan pemberi balikan terhadap perilaku maupun ucapan penerima pesan. Pemberi
balikan menggambarkan perilaku penerima pesan sebagai reaksi dari pesan yang
diterimanya. Balikan bermanfaat untuk memberikan informasi, saran yang dapat
menjadi bahan pertimbangan dan membantu untuk menumbuhkan kepercayaan serta
keterbukaan diantara komunikan, juga balikan dapat memperjelas persepsi
Hambatan-Hambatan
Komunikasi
1.
Mendengar.
Biasanya
kita mendengar apa yang ingin kita dengar. Banyak hal atau informasi yang ada
di sekeliling kita, namun tidak semua yang kita dengar dan tanggapi.Informasi
yang menarik bagi kita, itulah yang ingin kita dengar.
2.
Mengabaikan informasi yang bertentangan dengan apa yang kita ketahui.
3. Menilai
sumber.
Kita
cenderung menilai siapa yang memberikan informasi.Jika ada anak kecil yang
memberikan informasi tentang suatu hal, kita cenderung mengabaikannya.
4. Persepsi
yang berbeda. Komunikasi tidak akan berjalan efektif, jika persepsi si
pengirim pesan tidak sama dengan si penerima pesan. Perbedaan ini bahkan bisa
menimbulkan pertengkaran, diantara pengirim dan penerima pesan.
5. Kata yang
berarti lain bagi orang yang berbeda. Kita sering mendengar kata yang
artinya tidak sesuai dengan pemahaman kita. Seseorang menyebut akan datang
sebentar lagi, mempunyai arti yang berbeda bagi orang yang menanggapinya.
Sebentar lagi bisa berarti satu menit, lima menit, setengah jam atau satu jam
kemudian.
6. Sinyal
nonverbal yang tidak konsisten.
Gerak-gerik
kita ketika berkomunikasi – tidak melihat kepada lawan bicara, tetap dengan
aktivitas kita pada saat ada yang berkomunikasi dengan kita-, mampengaruhi
porses komunikasi yang berlangsung.
7. Pengaruh
emosi.
Pada keadaan
marah, seseorang akan kesulitan untuk menerima informasi. apapun berita atau
informasi yang diberikan, tidak akan diterima dan ditanggapinya.
8. Gangguan.
Gangguan ini
bisa berupa suara yang bising pada saat kita berkomunikasi, jarak yang jauh,
dan lain sebagainya.
Faktor-faktor
perubahan komunikasi dalam organisasi:
Proses perubahan organisasi adalah konsep daur hidup atau life cycle. Organisasi mengalami proses kelahiran pertumbuhan, berkembang, kematangan, kemunduran dan akhirnya mengalami kematian sebagaimana dalam semua sistem biologi dam sistem sosial. Fase-fase perkembangan organisasi juga memiliki sifat kuaintitatif dan kualitatif yang merupakan indikator ” mati-hidup ” suatu organisasi.Organisasi juga harus melihat arah perubahan lingkungan yang pasti dan yang tidak pasti. Artinya, organisasi adaptif atas perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitarnya.Oleh karena itu, suatu organisasi haruslah mengembangkan strategi dalam mengadaptasi perubahan lingkungan, termasuk strategi dalam melakukan kontrol terhadap lingkungan.Untuk itu perlu kiranya merencanakan perubahan organisasi, termasuk di dalamnya yaitu mengembangkan organisasi.
Adapun
Proses dari perubahan:
1. Mengadakan
pengkajian
2. Mengadakan
identifikasi
3. Menentukan
strategi
4. Melakukan
evaluasi.
Faktor-faktor
penyebab Perubahan organisasi dibedakan menjadi dua,antara lain:
1. Faktor
Intern
a.
Perubahan kebijakan lingkungan
b.
Perubahan tujuan
c.
Perluasan wilayah operasi tujuan
d.
Volume kegiatan bertambah banyak
e.
Sikap& perilaku dari para anggota organisasi.
2. Faktor
Ekstern
a. Politik
b. Hukum
c.
Kebudayaan
d. Teknologi
e. Sumber
daya alam
f. Demografi
g. Sosiologi
Sikap dalam
menghadapi perubahan lingkungan:
1. Mengadakan
perubahan struktur organisasi.
2. Mengubah
sikap & perilaku pegawai.
3. Mengubah
tata aliran kerja.
4. Mengubah
peralatan kerja.
5. Mengubah
prosedur kerja.
6. Mengadakan
perubahan dalam hubungan kerja antar personel.
Pengembangan Organisasi
Pengembangan Organisasi
1.
Pengertian Pengembangan
a. Suatu
penyempurnaan yang terencana dalam fungsi menyeluruh (nilai dan terstuktur)
suatu organisasi.
b. Strategi
untuk merubah nilai-nilai daripada manusia dan struktur organisasi itu adaptif
dengan lingkungan.
2. Perlunya
Pengembangan Organisasi
Dalam kenyataannya organisasi sering terjadi stagnan yang disebabkan ke-engganan manusia untuk mengikuti perubahan, dimana perubahan di anggap bisa menyebabkan dis equilibrium.Hal ini mengakibatkan patologi dalam organisasi sehingga perlu dilakukan evaluasi, adaptasi, kaderisasi dan inovasi.
Dalam kenyataannya organisasi sering terjadi stagnan yang disebabkan ke-engganan manusia untuk mengikuti perubahan, dimana perubahan di anggap bisa menyebabkan dis equilibrium.Hal ini mengakibatkan patologi dalam organisasi sehingga perlu dilakukan evaluasi, adaptasi, kaderisasi dan inovasi.
3.
Faktor-faktor yang menyebabkan pengembangan komunikasi:
1. Kekuatan
eksternal
a. Kompetisi
yang semakin tajam dalam organisasi
b.
Perkembangan IPTEK.
c. Perubahan
lingkungan, baik lingkungan fisik maupun sosial yang membuat organisasi
berfikir bagaimana mendapatkan sumber diluar organisasi untuk masa depan
organisasi.
2. Kekuatan
internal
a. Struktur
b. Sistem
dan prosedur
c.
Perlengkapan dan fasilitas
d. Proses
dan saran apabila tidak cocok akan membuat organisasi melalui perbaikan.
e. Perubahan
organisasi di lakukan untuk mencocokkan dengan kebutuhan yang ada.
4.
Karakteristik Pengembangan Organisasi
a. Keputusan
penuh dengan pertimbangan
b.
Diterapkan semua sub sistem manusia,baik individu kelompok dan organisasi.
c. Menerima
intervensi baik dari dalam maupun dari luar organisasi yang mempunyai kedudukan
di luar mekanisme organisasi.
d.
Kolaborasi
e. Teori
sebagai analisis.
5.
Langkah-langkah pengembangan organisasi:
a. Penilaian
keadaan
b. Pemecahan
masalah
c.
Implementasi
d. Evaluasi
METODE
PERKEMBANGAN ORGANISASI
Dalam
kegiatan pengembangan organisasi terdapat berbagai macam metode yang pada
dasarnya dapat dikelompokan dalam dua macam, yaitu metode perkembangan
perilaku, dan metode pengembangan ketrampilan dan sikap
METODE PENGEMBANGAN
PERILAKU
Metode
pengembangan perilaku atau Behavorial Development Methode merupakan metode yang
berusaha menyelidiki secara mandalam tentang proses perilaku kelompok dan
individu. Hal itu dapat dilakukan dengan mempergunakan beberapa cara. Dengan
kata lain, metode pengembangan perilaku dapat dibedakan menjadi beberapa macam.
Dalam buku ini hanya disebutkan empat macam, yaitu jaringan manajerial, latihan
kepekaan, pembentukan tim, dan umpan balik survai.
JARINGAN MANAJERIAL
JARINGAN MANAJERIAL
Jaringan
manajerial atau kisi manajerial (manager grid), disebut juga latihan jaringan
(grid training), adalah suatu metode pengembangan organisasi yang didasarkan
jaringan manajerial. Teori ini dipelopori olehRobert Blake dan Jane
Mouton.Dalam metoe ini dikenal dua dimensi perilaku pimpinan, yaitu perilaku
pimpinan yang memusatkan perhatian pada produksi, dan perilaku pimpinan yang
memusatkan perhatian pada orang. Dari segi intensitasnya, seorang pemimpin
mungkin dapat menerapkan sekaligus dua macam perilaku tersebut dalam intensitas
yang sama atau berbeda.
Menurut
Robert Blake dan Mouton, gaya kepemimpinan akan menjadi sangat efektif apabila
perhatian pimpinan terhadap produksi dsan orang dalam keadaan seimbang. Dalam
hal demikian pimpinan menunjukan perhatian yang tinggi baik terhadap produksi
maupun terhadap orang. Metode ini melahirkan lima macam gaya kepemimpinan yang
masing masing merupakan kombinasi dari perilaku pimpinan, antara perilaku
pimpinan yang memusatkan perhatian kepada produksi dan perilaku pimpinan yang memusatkan
perhatian kepada orang.
Kelima gaya
kepemimpinan itu dapat dijelaskan dengan mempergunakan gambar jaringan
manajerial di bawah ini. Sumbu X menunjukan perilaku pimpinan yang memusatkan
perhatian kepada orang, sedangkan sumbu Y menunjukan perilaku pimpinan yang
memusatkan perhatian kepada produksi.
Menurut
gambar tersebut, lima gaya kepamimpinan dalam manajerial grid, adalah sebagai
berikut:
(1) Grid
1.1 menunjukan perilaku pimpinan dengan perhatan yang rendah baik terhadap
produksi maupun terhadap orang. Pada hrid ini pimpinan hanya bertindak sebagai
perantara, menyalurkan informasi dari atasan kepada bawahan.
(2) Grid
9.1 menunjukan perilaku pimpinan dengan perhatian yang tinggi terhadap produksi
dan rendah terhadap orang. Pimpinan lebih mementingkan tingkat produksi dan
kurang memperhatikan orang-orang yang membantunya.Pada grid ini pemimpin labih
bersifat otoriter.
(3) Grid
1.9 menunjukan perilaku pimpinan dengan perhatian yang rendah terhadap produksi
dan perhatian yang tinggi terhadap orang. Pada grid ini pimpinan berusaha
menciptakan linngkungan dan suasana kerja yang penuh persahabatan.
(4) Grid
9.9 menunjukan adanya perilaku pimpinan dengan perhatian yang tinggi terhadap
orang, perhatian yang tinggi pula terhadap produksi. Pada grid inilah menurut
Robert Blake dan Jane Mouton terdapat gaya kepemimpinan yang palin efektif.
Pada grid ini terdapat perhatian yang seimbang pada orang dan produksi.
(5) Grid
5.5 menunjukan adanya perilaku pimpinan dengan perhatian yang medium baik
terhadap orang maupun terhadap produksi. Dari segi produksi pimpinan tidak mau
membuat target yang tinggi yang mungkin sulit untuk dicapai.
Sumber :
Bagaimana menyalurkan ide melalui komunikasi
Teknik –teknik pengambilan keputusan modern
Dalam teknik ini masih menjadi berbagai teknik lagi ,
yaitu :
1. Teknik Delphi, pertama kali
dikembangkan oleh N. C. Dalkey dan rekan pada tahun 1950an yang pada saat
sekarang terkenal sebagai teknik untuk membanu pengambilankeputusan keputusan
yang mengandung resiko dan ketidak pastian, misalnya forecasting jangka panjang.
2. Teknik kelompok nominal ( nominal group technique), atau sering disebut proses pengambilan
keputusan kelompok NGT, dalam NGT terdiri atas beberapa langkah yaitu :
a. Pengembangan gagasan secara diam dalam bentuk tulisan
b. Umpan balik yang berupa usulan para anggota kelompok
c. Pembahasan setiap gagasan yang dicatat untuk memperoleh penjelasan dan evaluasi
d. Pemungutan suara individual dilakukan untuk memperoleh gagasan prioritas, dengan keputusan kelompok diambil secara sistemati.
2. Teknik kelompok nominal ( nominal group technique), atau sering disebut proses pengambilan
keputusan kelompok NGT, dalam NGT terdiri atas beberapa langkah yaitu :
a. Pengembangan gagasan secara diam dalam bentuk tulisan
b. Umpan balik yang berupa usulan para anggota kelompok
c. Pembahasan setiap gagasan yang dicatat untuk memperoleh penjelasan dan evaluasi
d. Pemungutan suara individual dilakukan untuk memperoleh gagasan prioritas, dengan keputusan kelompok diambil secara sistemati.
Proses Pengambilan Keputusan
Menurut G.
R. Terry :
1.
Merumuskan problem yang dihadapi
2.
Menganalisa problem tersebut
3.
Menetapkan sejumlah alternatif
4.
Mengevaluasi alternatif
5. Memilih
alternatif keputusan yang akan dilaksanakan
Menurut
Peter Drucer :
a.
Menetapkan masalah
b.
Manganalisa masalah
c.
Mengembangkan alternatif
d. Mengambil
keputusan yang tepat
e. Mengambil
keputusan menjadi tindakan efektif
Bentuk bentuk pengembilan keputusan (decision making)
Pengambilan
keputusan merupakan bagian terpenting dari manajer , yang dihubungkan
dengan pelaksanaan perencanaan, dalam hal memutuskan tujuan yang akan dicapai,
sumber daya yang akan dipakai, siapa yang melaksanakan, siapa yang bertanggung
jawab dalam pekerjaan yang diserahkannya dll,
Bentuk
keputusan ini bisa berupa keputusan yang di program atau tidak, bisa juga di
bedakan antara keputusan yang dibuat antara kondisi kepastian , resiko dan
ketidak pastian.
Keputusan
terprogram yaitu keputusan yang dibuat menurut kebiasaan, aturan atau prosedur
yang terjadi secara rutin dan berulang-ulang. contoh: penetapan gaji pegawai,
prosedur penerimaan pegawai baru, prosedur kenaikan jenjang kepegawaian dan
sebagainya.
Keputusan
tidak terprogram yaitu keputusan yang dibuat karena terjadinya masalah masalah
khusus atau tidak biasanya.contoh: pengalokasian sumber daya - sumber daya
organisasi,penjualan yang merosot tajam, pemakaian teknologi yang termodern,dan
lain sebagainya.
Herbert A.
Simon mengemukakan teknik-teknik tradisional dan modern dalam pembuatan
keputusan yang terprogram dan tidak terprogram.
Sumber :
- www.wikipedia.com
- http://pasukanputusasa.blogspot.co.id/2013/01/teknik-teknik-pengambilan-keputusan.html