Archive for April 2017

1.Piramida mendatar (flat)‏.

ciri-ciri : a.Jumlah satuan organisasi tidak banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki kewenangan sedikit .
b.Jumlah pekerja (bawahan) yang harus dikendalikan cukup banyak .
c.Format jabatan untuk tingkat pimpinan sedikit karena jumlah pimpinan relatif kecil.

2.Piramida terbalik.

Organisasi piramida terbalik salah satu unit dari tipe piramida  terbalik ialah jumlah jabatan  pimpinan lebih besar daripada jumlah pekerja. Organisasi ini hanya cocok untuk organisasi -organisasi yang pengangkatan  pegawainya berdasarkan atas  jabatan fungsional seperti  organisasi-organisasi/lembaga – lembaga penelitian, lembaga – lembaga pendidikan.

3.Tipe Kerucut.

ciri-ciri :
 a.Jumlah satuan organisasi banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki/kewenangan banyak.
b.Rentang kendali sempit.
c.Pelimpahan wewenang dan tanggungjawab dapat dilakukan sampai kepada  pejabat/pimpinan yang bawah/rendah.
d.Jarak antara pimpinan tingkat atas dengan pimpinan tingkat bawah terlalu jauh.
e.Jumlah informasi jabatan cukup besar.

Kebaikan dan keburukan organisasi garis dan staff.
Struktur Organisasi merupakan suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai suatu tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa. Struktur suatu Organisasi menggambarkan bagaimana organisasi itu mengatur dirinya sendiri, bagaimana mengatur hubungan antar orang dan antar kelompok.
Karena struktur Organisasi merupakan suatu keputusan yang diambil oleh organisasi itu sendiri berdasakan situasi, kondisi dan kebutuhan organisasi. Struktur suatu Organisasi ada kaitannya dengan tujuan, sebab struktur organisasi itu adalah cara organisasi itu mengatur dirinya untuk bisa mencapai tujuan yang ingin dicapainya.

Bentuk-bentuk organisasi diantaranya yaitu :

1.Organisasi Garis
Merupakan bentuk organisasi tertua dan paling sederhana, diciptakan oleh Henry Fayol. Ciri-ciri bentuk organisasi ini yaitu organisasinya masih kecil, jumlah karyawan sedikit dan saling mengenal serta spesialisasi kerja belum tinggi. Pada jenis organisasi ini, garis bersama dari kekuasaan dan tanggung-jawab bercabang pada setiap tingkat pimpinan, dari yang teratas sampai yang terbawah. Setiap atasan mempunyai sejumlah bawahan dan masing-masing bawahan meberikan pertanggung-jawabannya kepada atasannya. Dalam hal ini seseorang hanya bertanggung-jawab pada satu atasan. Oleh karena itu pada jenis organisasi ini, atasan dituntut untuk memiliki pengetahuan yang luas, karena is tidak memiliki staff (pembantu ahli). Jenis ini sesuai untuk perusahaan kecil. Organiasai garis ini mempunyai kebaikan dan kelemahan.

Adapun kebaikan dari organisasi garis yaitu :
-Kesatuan dalam pimpinan dan perintah.
-Pengambilan keputusan lebih cepat.
-Solidaritas karyawan tinggi
-Biayanya rendah.

Keburukan Organiasasi garis yaitu : 
-Tidak bergantung pada satu pimpinan , Shingga , jika ia tidak mampu akan mempengaruhi kelangsungan hidup organisasi tersebut.
-Adanya kecenderungan pimpinan untuk bertindak otokratis.
-Perkembangan kesempatan karyawan terbatas.

2.Organisasi Garis dan Staf.
Dianut oleh organisasi besar, daerah kerjanya luas dan mempunyai bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit dan jumlah karyawannya banyak. Staf yaitu orang yang ahli dalam bidang tertentu tugasnya memberi nasihat dan saran dalam bidang kepada pejabat pimpinan di dalam organisasi. Organisasi ini banyak digunakan oleh perusahaan besar yang daerah operasionalnya luas serta memilki bidang tugas yang kompleks. Di sini kesatuan perintah juga dipertahankan, atasan memiliki bawahan tertentu dan bawahan hanya menerima perintah dari seorang atasan. Kepada atasan tersebut bawahan harus bertanggung-jawab atas pelaksanaan pekerjaannya. Dalam hal ini terdapat satu atau beberapa staf. Dalam struktur organisasi garis dan staff juga dijumpai adanya kebaikan dan keburukan.

Kebaikan organisasi garis dan staff yaitu :
-Relevan untuk perusahaan besar.
-Keputusan lebih rasional karena adanya staff ahli.
-Dapat mewujudkan “ The right man , in the right place “.

Keburukan organisasi garis dan staff adalah :
-Organisainya rumit karena kompleksnya susunan organisasi serta membutuhkan biaya tinggi.
-Koordinasi kadang-kadang sukar diterapkan.

-Solidaritas sesama karyawan berkurang karena jumlahnya yang banyak sehingga memungkinkan mereka untuk tidak lagi saling mengenal.

Sumber :

Kebaikan dan Keburukan dari Bentuk-Bentuk Organisasi

Manusia merupakan makhluk sosial, tidak dapat hidup sendiri. Manusia pasti membutuhkan orang lain untuk memenuhi setiap kebutuhannya. Salah satu wadah yang bisa membantu manusia dalam memenuhi kebutuhannya adalah organisasi.
Organisasi berasal dari kata organum (Latin) dan organom (Yunani) yang berarti alat, anggota, bagian, atau badan. Secara sederhaan, organisasi merupakan kumpulan orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.

A. Organisasi yang Sehat
Organisasi yang sehat adalah organisasi yang memiliki cirri-ciri sebagai berikut:
Organisasi harus memiliki anggota yang jelas identitas dan kuantitasnya; Saat ini, setiap organisasi yang modern pasti menuntut para anggotanya memiliki KTA (kartu tanda anggota), agar tidak timbul ”romli” atau “rombongan liar” yang merupakan kumpulan dari ”talap” alias “anggota gelap” dari sebuah ”OTB” singkatan dari “organisasi tanpa bentuk”.
Organisasi harus memiliki pula identitas yang jelas tentang keberadaannya dalam masyarakat; Artinya, jelas di mana alamat kantornya. Tampak pula aktivitas sehari-hari kantor tersebut dalam menjalankan roda organisasi. Ada pula nama, lambang, dan tujuan organisasi yang termuat dalam AD (anggaran dasar) dan ART (anggaran rumah tangga). Demikian pula struktur organisasinya. Masih banyak lagi yang bisa membuktikan keberadaan organisasi itu di mata masyarakat. Jika identitas tak jelas, maka jangan salahkan masyarakat bila menaruh curiga terhadap organisasi itu.
Organisasi harus memiliki pemimpin serta susunan manajemen yang juga jelas pembagian tugasnya; Masing-masing bagian, divisi, maupun seksi juga aktif memainkan perannya. Tidaklah bagus ketika suatu organisasi yang terlihat aktif hanyalah ketuanya saja. Ini sangat ganjil dan bisa disebut ”sakit parah”, bahkan tampak seperti pertunjukan sirkus one man show dalam manajemen organisasi itu.
Dalam setiap aktivitas organisasi harus mengacu pada manajemen yang sehat; Misalnya, ada tiga tahapan dalam menjalankan roda organisasi, yaitu planning (perencanaan), action (pelaksanaan), dan evaluation(penilaian). Ketiga tahapan itu selalu dimusyawarahkan dan melibatkan sebanyak mungkin anggotanya, terutama saat melewati tahap action. Dalam manajemen itu, yang juga harus mendapat perhatian serius adalah administrasi. Surat bernomor, kop surat, dan ciri-ciri administrasi lainnya yang lazim ada di sebuah organisasi.
Organisasi harus mendapat tempat di hati masyarakat sekitarnya; Artinya, organisasi itu dirasakan benar manfaatnya bagi masyarakat. Maka, kegiatan organisasi dituntut untuk mengakar kepada kebutuhan anggota khususnya, bahkan untuk masyarakat di sekelilingnya.

B. Organisasi Berhasil
Seorang gadis desa murung karena dipaksa menikah dengan pemuda pilihan orangtuanya yang sebetulnya tidak ia sukai. Hatinya sebenarnya sudah tertambat pada pemuda lain, pemilik warung kecil di ujung desa. Namun, orangtuanya berpikiran lain. Pilihan mereka adalah pemuda yang sudah bekerja di kota, karyawan perusahaan swasta, kelihatan makmur. Sekian tahun kemudian, ternyata si anak yang benar. Warung kecil itu sudah berubah, selain menjual berbagai kebutuhan serba ada, juga jadi penyalur gas, wartel, rental VCD, dan pemiliknya sudah menjadi orang paling kaya di desa itu. Sedangkan menantu pilihan orangtua sudah sekian tahun menganggur karena terkena PHK.
Cerita di atas menggambarkan kepada kita bahwa sering kali kita slah mengukur keberhasilan atau potensi keberhasilan seseorang. Kalau demikian bagaimana kita akan mengukur keberhasilan organisasi yang lebih besar dan bersifat multidimensi?
Pada awalnya, banyak orang yang berpikir bahwa mengukur keberhasilan organisasi sederhana saja, yaitu apa yang menjadi output organisasi dan sejauh mana organisasi sanggup mencapai sasarannya dalam menghasilkan output tersebut. Kalau sasaran tercapai berarti organisasi berhasil, kalau sasaran tidak tercapai berarti organisasi tidak berhasil. Ini dinamakan dengan pendekatan sasaran.
Jika kita pahami cara yang demikian memiliki banyak jebakan. Seperti contoh, mungkin saja ada perusahaan dianggap buruk karena sebagian besar keuntungannya ternyata digunakan untuk investasi memperkuat fungsi pemasaran, sementara di perusahaan lain sepenuhnya dianggap keuntungan sehingga dianggap lebih berhasil karena jumlah atau persentasenya lebih besar. Sekian tahun kemudian perusahaan pertama ternyata unggul, sedangkan yang kedua terpuruk.
Kondisi yang lebih sulit lagi ialah jika kita akan membandingkan keberhasilan beberapa organisasi. Apalagi jika yang akan dibandingkan adalah organisasi-organisasi yang jenis outputnya berbeda. Tetapi, kondisi sulit ini justru memunculkan gagasan baru. Suatu saat disadari bahwa ada organisasi yang output-nya berbeda tetapiinput-nya sama. Seperti tukang roti dan tukang cakwe, outputnya jelas berbeda tetapi inputnya sama-sama terigu. Selanjutnya terpikir bahwa perusahaan yang kuat mestinya mempunyai posisi tawar yang lebih baik (dibanding perusahaan yang kembang-kempis) terhadap pemasok bahan baku.
Perusahaan yang kuat barangkali diizinkan berutang, diberi harga yang lebih rendah, dsb. Dengan demikian sesungguhnya kemampuan memperoleh input ini bisa dianggap sebagai keberhasilan ataupun kekuatan organisasi. Maka muncul gagasan untuk menggunakan pendekatan input, yaitu mengukur keberhasilan organisasi dari kemampuannya mendapatkan input, terutama yang langka ataupun mahal.
Selanjutnya, terpikir lagi masalah baru, bagaimana membandingkan keberhasilan organisasi yang jenis inputmaupun output-nya berbeda? Diukur dengan pendekatan sasaran maupun pendekatan input mestinya tidak pas karena input dan output-nya berbeda.
Dari kalangan psikologi, muncul asumsi bahwa jika karyawan atau anggota organisasi merasa senang dalam menjalankan tugasnya, mereka akan bekerja dengan giat dan baik, sehingga akan membuat organisasi lebih berhasil. Dengan dasar asumsi itu kemudian muncul pendekatan proses internal yang berarti keberhasilan organisasi diukur dari kepuasan kerja dari para anggotanya.
Namun kemudian, orang mulai tidak puas dengan ketiga cara itu. Hal ini disebabkan masing-masing pendekatan hanya mengukur satu sisi saja dari keberhasilan organisasi. Pendekatan sasaran hanya memperhatikan keberhasilan organisasi dalam usaha mencapai sasarannya, pendekatan input hanya tertarik pada keberhasilan organisasi dari sisi suplai, pendekatan proses internal hanya mempertimbangkan kebahagiaan anggota organisasi.
Seringkali pendekatan seperti ini keliru. Suatu organisasi bisa dikatakan berhasil bila dilihat dari satu pendekatan, tetapi belum tentu bisa dikatakan berhasil bila dilihat dari pendekatan yang lain.
Karena berbagai kekurangan tersebut, muncullah kombinasi dari ketiga pendekatan terseabut, sehingga kekurangan pendekatan yang satu bisa ditutup oleh kelebihan pendekatan yang lain. Pendekatan ini dikenal dengan pendekatan integratif. Pendekatan integratif tidak secara spesifik mengukur keberhasilan organisasi, tetapi mencoba mendapat gambaran mengenai kondisi dari berbagai aspek yang terdapat dalam sebuah organisasi, sehingga keluarannya adalah gambaran mengenai profil organisasi. Selanjutnya, penafsiran terhadap profil itulah yang akan menggambarkan keberhasilan organisasi. Sekarang ini, pendekatan integratif lebih dikenal (popular) dengan nama balanced scorecard.
Contoh pendekatan integratif ini adalah sebuah organisasi yang memiliki beberapa pihak yang berkepentingan dari organisasi tersebut, misalnya pemilik, karyawan, konsumen, bank yang memberikan kredit, komunitas, pemasok, pemerintah. Bagi para pemilik, perusahaan dianggap bagus apabila sanggup memberikan keuntungan finansial yang besar ke kantong mereka. Untuk karyawan, perusahaan dianggap bagus apabila mampu memberikan kepuasan kerja, imbalan yang memadai, dan pengawasan yang “pas”. Konsumen menilai keberhasilan perusahaan dari mutu produk ataupun jasa yang dihasilkan.
Dari uraian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa keberhasilan suatu organisasi dapat dilihat dari beberapa aspek, tergantung dari sisi mana kita akan menilai keberhasilan tersebut. Beberapa pendekatan pengukuran keberhasilan di antaranya yang telah dijelaskan ialah melalui pendekatan sasaran, pendekatan input, pendekatan proses internal, dan pendekatan integratif.
Yang perlu diperhatikan ialah bahwa apabila suatu organisasi  ingin berhasil haruslah memiliki competitive advantage (keunggulan kompetitif). Untuk mencapai keunggulan kompetitif itu, tiap organisasi harus siap untuk berubah. Dan untuk menjalani perubahan tersebut, tiap organisasi harus memiliki agen perubahan (orang-orang yang siap, mau, dan memiliki semangat untuk menjalankan perubahan).

C. Pengembangan Organisasi yang Sudah Dikatakan Berhasil
Setiap organisasi, baik yang sudah dikatakan berhasil ataupun belum perlu melakukan pengembangan organisasi. Hal ini dikarenakan dengan pengembangan organisasi dapat menciptakan keharmonisan hubungan kejra antara pimpinan dengan staf anggota organisasi, menciptakan kemampuan memecahkan persoalan organisasi secara lebih terbuka, menciptakan keterbukaan dalam berkomunikasi, dan merupakan semangat kerja para anggota organisasi dan kemampuan mengendalikan diri.
Cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan organisasi, baik yang sudah berhasil ataupun belum pada umumnya adalah sama. Hanya saja lingkupnya yang berbeda. Organisasi yang dikatakan berhasil tentu memiliki lingkup pengembangan yang lebih besar dan luas dari organisasi  yang belum berhasil. Cara-cara atautahap-tahap penerapan pengembangan organisasi adalah sebagai berikut:

Tahap pengamatan sistem manajemen atau tahap pengumpulan data; Dalam tahap ini perlu diamati sistem dan prosedur yang berlaku di organisasi termasuk elemen-elemen di dalamnya seperti struktur, sumber daya manusia, peralatan, bahan bahan yang digunakan dan bahkan keuangannya. Data utama yang diperlukan adalah : 

(1)   Fungsi utama tiap unit organisasi, 
(2)   Peran masing masing unit dalam mencapai tujuan dan sasaran organisasi, 
(3)   Proses pengambilan keputusan serta pelaksanaan tindakan dalam masing-masing unit, dan 
(4)   Kekuatan dalam organisasi yang mempengaruhi perilaku antar kelompok dan antar individu dalam organisasi.

Tahap diagnosis dan umpan balik; Dalam tahap ini kualitas pengorganisasian serta kegiatan operasional masing-masing elemen dalam organisasi dianalisis dan dievaluasi . Ada beberapa kriteria yang umumnya digunakan dalam mengevaluasi kualitas elemen-elemen tersebut, di antaranya: 

(1)   Kemampuan beradaptasi; yaitu kemampuan mengarahkan kegiatan dan tenaga dalam memecahkan masalah yang dihadapi, 
(2)   Tanggung jawab; kesesuaian antara tujuan individu dan tujuan organisasi, 
(3)   Identitas; kejelasan misi dan peran masing masing unit, 
(4)   Komunikasi; kelancaran arus data dan informasi antar-unit dalam organisasi, 
(5)   Integrasi; hubungan baik dan efektif antar-pribadi dan antar-kelompok, terutama dalam mengatasi konflik dan krisis, dan 
(6)   Pertumbuhan; iklim yang sehat dan positif, yang mengutamakan eksperimen dan pembaruan, serta yang selalu menganggap pengembangan sebagai sasaran utama.

Tahap pembaruan dalam organisasi; Dalam tahap ini dirancang pengembangan organisasi dan dirumuskan strategi memperkenalkan perubahan atau pembaruan. Strategi ini bertujuan meningkatkan efektivitas organisasi dengan cara mengoreksi kekurangan serta kelemahan yang dijumpai dalam proses diagnostik dan umpan balik. Mengingat bahwa setiap perubahan yang diperkenalkan akan mempengaruhi seluruh sistem dalam organisasi, bahkan mungkin akan mengubah sistem distribusi wewenang dan struktur organisasi, rancangan strategi pembaruan harus didiskusikan secara matang dan mendapat dukungan penuh pimpinan puncak.


Tahap implementasi pembaruan; Tahap akhir dalam penerapan pengembangan organisasi adalah pelaksanaan rencana pembaruan yang telah digariskan dan disetujui. Kegiatan implementasi perubahan meliputi : 
(1) Perubahan struktur, 
(2) Perubahan proses dan prosedur, 
(3) Penjabaran kembali secara jelas tujuan serta sasaran organisasi, dan 
(4) Penjelasan tentang peranan dan misi masing-masing unit dan anggota dalam organisasi

Sumber :

Ciri-Ciri dari organisasi yang sehat, tepat, dan Sempurna

1) Organisasi adalah sebuah unit sosial yang dikoordinasikan secara sadar, terdiri

atas dua orang atau lebih dan yang relatif terus-menerus guna mencapai satu

atau serangkaian tujuan bersama (Robbins dan Judge, 2008:5).

2) Organisasi adalah suatu wadah yang dibentuk untuk mencapai tujuan bersama

secara efektif (Wibowo, 2007:1).

3) Organisasi adalah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur, dan

terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerja sama dalam mencapai

tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja (Hasibuan, 2004:120).

ROSENZWEIG

Organisasi dapat dipandang sebagai :

Sistem sosial, yaitu orang-orang dalam kelompok
Integrasi atau kesatuan dari aktivitas-aktivitas orang-orang yang bekerja sama
Orang-orang yang berorientasi atau berpedoman pada tujuan bersama.

 MATTHIAS AROEF

Suatu organisasi terjadi apabila sekelompok orang bekerja bersama sama untuk mencapai tujuannya

 PFIFFNER dan SHERWOOD

Organisasi sebagai suatu pola dari cara-cara dalam mana sejumlah orang yang saling berhubungan, bertemu muka, secara intim dan terkait dalam suatu tugas yang bersifat kompleks, berhubungan satu dengan yang lainnya secara sadar, menetapkan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan semula secara sistematis

BAKKE

Organisasi merupakan  sebuah sistem yang kontinue dari penggunaan, pemindahan aktivitas-aktivitas manusia yang dibebankan dan dikoordinasikan, sehingga membentuk suatu kumpulan tertentu yang terdiri dari manusia, material, kapital, gagasan, dan sumber daya alam ke dalam suatu keseluruhan pemecahan persoalan

 ALLEN
Organisasi adalah suatu proses identifikasi dan pembentukan serta pengelompokan kerja, mendefinisikan dan mendelegasikan wewenang maupun tanggung jawab dan menetapkan hubungan – hubungan dengan maksud untuk memungkinkan orang-orang bekerjasama secara efektif dalam menuju tujuan yang ditetapkan.


analisis : organisasi itu memiliki sebuah kelompok yang terstruktur demi tujuan yang sama.

Sumber :


Definisi Bentuk Organisasi menurut beberapa ahli organisasi manajemen

Departementasi adalah aktivitas untuk menyusun satuan-satuan organisasi yang akan diserahi bidang kerja tertentu atau fungsi tertentu. Tujuannya adalah agar pekerjaan berjalan dengan lancar dan efisien melalui pengelompokan menurut jenis dan hubungan. Organisasi HKm bila dicermati dari lampiran 1 tergolong tipe departementasi  berdasarkan wilayah. Pembentukan satuan-satuan organisasi yang masing-masing diserahi untuk mengurus satuan daerah tertentu.
Asas rentang kendali (span of control) mensyaratkan berapa orang setepattepatnya harus berada di bawah kekuasaan pimpinan sehingga mampu dilakukan pengawasan. Hal ini penting karena menyangkut efektivitas pengendalian anggota kelompok tani. Di dalamnya tergambar juga banyaknya hubungan yang terdapat dalam organisasi dalam rangak menunjang efisien tidaknya sistem perintah. Hubungan dalam rentang kendali digambarkan sebagai berikut.

Rentang Kendali (Span of Control)

Sering disebut juga Span of Management, Span of Executive atau Span of Authority.
Adalah batas jumlah bawahan langsung yang dapat dipimpin dan dikendalikan secara effektif oleh seorang manager.

 Hal-hal penting dalam membentuk Organisasi!
1. Mengenali orang yang akan diajak berorganisasi dan lingkungan organisasi
2. Membuat nama organisasi
3. Menyusun kegiatan
4. Membagi pekerjaan
5. Melaksanakan kegiatan
6. Memiliki hubungan yang luas dengan pihak tertentu
7. Mencari dana untuk kegiatan

Rentang Kendali(Span of Control) dengan batasan-batasanRENTANG KENDALI (SPAN OF CONTROL)•Sering disebut juga Span of Management, Span of Executive atau Span of Authority.•Adalah batas jumlah bawahan langsung yang dapat dipimpin dan dikendalikan secara efektif oleh seorang manager. Rentang Kendali setiap pemimpin/ manager tidak sama(relatif).

PERLUNYA RENTANG KENDALI•Keterbatasan waktu•Keterbatasanpengetahuan•Keterbatasan kemampuan•Keterbatasan perhatian

Kebaikan & Keburukan Bentuk-bentuk Organisasi!
Bentuk-Bentuk Organisasi Dengan Kebaikan Serta Keburukannya :

1.Piramida mendatar (flat)‏.a.
Jumlah satuan organisasi tidak banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki kewenangan sedikit .b.Jumlah pekerja (bawahan) yang harus dikendalikan cukup banyak .c.Format jabatan untuk tingkat pimpinan sedikit karena jumlah pimpinan relatif kecil.

2.Piramida terbalik.
Organisasi piramida terbalik salah satu unit dari tipe piramida terbalik ialah jumlah jabatan pimpinan lebih besar daripada jumlah pekerja. Organisasi ini hanya cocok untuk organisasi -organisasi yang pengangkatan pegawainya berdasarkan atas jabatan fungsional seperti organisasi-organisasi/lembaga – lembaga penelitian, lembaga – lembaga pendidikan.

3.Tipe Kerucut.a.
Jumlah satuan organisasi banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki/kewenangan banyak.b.Rentang kendali sempit.c.Pelimpahan wewenang dan tanggungjawab dapat dilakukan sampai kepada pejabat/pimpinan yang bawah/rendah.d.Jarak antara pimpinan tingkat atas dengan pimpinan tingkat bawah terlalu jauh.e.Jumlah informasi jabatan cukup besar.

4.Organisasi Garis
 Merupakan bentuk organisasi tertua dan paling sederhana, diciptakan oleh Henry Fayol. Ciri-ciri bentuk organisasi ini yaitu organisasinya masih kecil, jumlah karyawan sedikit dan saling mengenal serta spesialisasi kerja belum tinggi. Pada jenis organisasi ini, garis bersama dari kekuasaan dan tanggung-jawab bercabang pada setiap tingkat pimpinan, dari yang teratas sampai yang terbawah. Setiap atasan mempunyai sejumlah bawahan dan masing-masing bawahan meberikan pertanggung-jawabannya kepada atasannya. Dalam hal ini seseorang hanya bertanggung-jawab pada satu atasan. Oleh karena itu pada jenis organisasi ini, atasan dituntut untuk memiliki pengetahuan yang luas, karena is tidak memiliki staff (pembantu ahli). Jenis ini sesuai untuk perusahaan kecil. Organiasai garis ini mempunyai kebaikan dan kelemahan.

Adapun kebaikan dari organisasi garis yaitu :-Kesatuan dalam pimpinan dan perintah.-Pengambilan keputusan lebih cepat.-Solidaritas karyawan tinggi-Biayanya rendah.

Keburukan Organiasasi garis yaitu : :-Tidak bergantung pada satu pimpinan , Shingga , jika ia tidak mampu akan mempengaruhi kelangsungan hidup organisasi tersebut.-Adanya kecenderungan pimpinan untuk bertindak otokratis.-Perkembangan kesempatan karyawan terbatas.

5.Organisasi Garis dan Staf.
Dianut oleh organisasi besar, daerah kerjanya luas dan mempunyai bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit dan jumlah karyawannya banyak. Staf yaitu orang yang ahli dalam bidang tertentu tugasnya memberi nasihat dan saran dalam bidang kepada pejabat pimpinan di dalam organisasi. Organisasi ini banyak digunakan oleh perusahaan besar yang daerah operasionalnya luas serta memilki bidang tugas yang kompleks. Di sini kesatuan perintah juga dipertahankan, atasan memiliki bawahan tertentu dan bawahan hanya menerima perintah dari seorang atasan. Kepada atasan tersebut bawahan harus bertanggung-jawab atas pelaksanaan pekerjaannya. Dalam hal ini terdapat satu atau beberapa staf. Dalam struktur organisasi garis dan staff juga dijumpai adanya kebaikan dan keburukan.

Kebaikan organisasi garis dan staff yaitu :
Relevan untuk perusahaan besar.
Keputusan lebih rasional karena adanya staff ahli.
Dapat mewujudkan “ The right man , in the right place “.

Keburukan organisasi garis dan staff adalah :-Organisainya rumit karena kompleksnya susunan organisasi serta membutuhkan biaya tinggi.-Koordinasi kadang-kadang sukar diterapkan.-Solidaritas sesama karyawan berkurang karena jumlahnya yang banyak sehingga memungkinkan mereka untuk tidak lagi saling mengenal.


Perlunya Rentang Kendali dalam Organisasi :
-Keterbatasan waktu
-Keterbatasan pengetahuan
-Keterbatasan kemampuan
-Keterbatasan perhatian
- Rentang Kendali setiap pemimpin / manager tidak sama (relatif)  

Faktor yang Membatasi Rentang Kendali :

-Sifat dan terperincinya rencana
-Latihan-latihan dalam perusahaan
-Posisi Manager dalam perusahaan
-Dinamis & Statisnya Organisasi
-Efektivitas Komunikasi
-Tipe pekerjaan yang dilakukan
-Kecakapan & Pengalaman Manager
-Span of Personality and Energy
-Dedikasi dan Partisipasi bawahan.

Sumber :
  • http://maulinaa4.wordpress.com
  • http://kelembagaandas.wordpress.com
  • http://jaenamuhamad.blogspot.co.id/2012/11/rentang-kendalispan-of-control-dengan.html

Apa yang Dimaksud Rentang Kendali dengan batasan-batasannya ?

Secara sederhana, organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan dan mau terlibat dengan peraturan yang ada. Organisasi ialah suatu wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan bersama, agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.

Ciri-ciri organisasi ialah:
1) terdiri daripada dua orang atau lebih
2) ada kerjasama
3) ada komunikasi antar satu anggota dengan yang lain
4) ada tujuan yang ingin dicapai.

Organisasi dapat dilihat dengan dua cara berbeda, yaitu:

1) organisasi sebagai suatu sistem terbuka yang terdiri atas sub-sistem yang saling berkaitan, dan memperoleh input untuk diolah yang berasal dari lingkungan serta menyalurkan output hasil pengolahan ke lingkungan kembali.

2) organisasi sebagai sekelompok orang yang berkerjasama untuk mencapai suatu tujuan bersama (Monir H. Thayeb).

Organisasi dapat diartikan dalam dua macam, yaitu:

* Dalam arti statis, yaitu organisasi sebagai wadah tempat dimana kegiatan kerjasama dijalankan.

* Dalam arti dinamis, yaitu organisasi sebagai suatu sistem proses interaksi antara orang-orang yang bekerjasama, baik formal maupun informal.

Sinonim Organisasi

Institusi/lembaga;
Kelompok yang menampung aspirasi masyarakat; punya aturan tertulis atau tidak; tumbuh dalam masyarakat; mencapai tujuan bersama; dibentuk oleh pemerintah atau swasta.
Suatu organisasi harus memuat 4 unsur utama, yaitu:

1) goals oriented (berorientasi tujuan)
2) Psychosocial system (sistem hubungan sosial)
3) structured activities
4) technological system.
Perbedaan Organisasi :

* Structure ; staff, line, matriks
* Strategy ; Growth Strategy, Diversification, Defensive, Minimizing Internal Problem
* Style ; Autocratic Style, Participative Style, Free Rein Style
* Skill : Keahlian / Keterampilan
* Staff ; Jenjang, Latar Belakang, Karakteristik
* Share Value : Superordinate Goals
* System : POAC

Pendekatan Terhadap Organisasi :
* Pendekatan Klasik
* Pendekatan Neo-Klasik
* Pendekatan Modern

Kesimpulan:

Organisasi adalah:
1) wadah atau tempat terselenggaranya administrasi
2) didalamnya terjadi berbagai hubungan antar-individu maupun kelompok, baik dalam organisasi itu sendiri maupun keluar
3) terjadinya kerjasama dan pembagian tugas
4) berlangsungnya proses aktivitas berdasarkan kinerja masing-masing.

    Sebuah perusahaan tidaklah terlepas dari organisasi. Organisasi dalam perusahaan merupakan hal penting dalam mencapai perusahaan yang baik. Tata kelola yang baik adalah contoh dari organisasi yang berjalan baik dalam perusahaan.

     Dalam dunia bisnis yang penuh dengan persaingan dan perubahan yang sangat cepat, perusahaan perlu memiliki nilai lebih dan daya tarik industri bagi para stakeholders. Suatu tata kelola perusahaan yang baik sangat diperlukan untuk menjawab tantangan persaingan dan perubahan tersebut. (PT. Semen Gresik (PERSERO) Tbk)

Perananan organisasi dalam perusahaan tidak beda dengan peranannya dalam kehidupan sehari-hari.
ARTI PENTING ORGANISASI DAN METODE
Organisasi adalah sekumpulan orang atau badan yang mempunyai tujuan yang sama. Pandangan umum organisasi dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:

a. Sebagai wadah : tempat dimana kegiatan manajemen dijalankan.

b. Sebagai proses : memperhatikan interaksi/kerja sama antar orang-orang yang menjadi anggota organisasi tersebut :

1. hub. formal = hubungan yang ditetapkan secara resmi oleh top manajemen.

2. hub. informal = mempunyai 3 peranan :

1) sarana komunikasi

2) mengatur jalannya kerja sama

3) kebebasan bertindak oleh anggota organisasi tersebut.

c. Sebagai sistem :

1. sistem sosial (antar sesama manusia)

2. sistem fungsional (antar fungsi-fungsi yang dikaitkan secara tertentu dan integral untuk tercapainya suatu tujuan.

3. sistem komunikasi (sistem tata saluran/arus informasi dalam organisasi)

Definisi-definisi lain mengenai organisasi:

1. Menurut James D. Mooney : organisasi adalah suatu bentuk kerjasama manusia untuk pencapaian tujuan bersama.

2. Menurut Thester I. Bernard : organisasi merupakan suatu sistem kerjasama dari 2 orang atau lebih, sesuatu yang tak terwujud dan tidak bersifat perseorangan dan sebagian besar mengenai hal-hal hubungan.

3. Menurut J. M. Gaus : organisasi adalah tata hubungan antar orang-orang untuk dapat memungkinkan tercapainya tujuan bersama dengan adanya pembagian tugas dan tanggung jawab.
organisasi adalah alat untuk tercapainya tujuan dari sebuah Hubungan manajemen dan organisasimanajemen.

Unsur-unsur organisasi:

1. Manusia(man) : dalam keorganisasian, manusia sering disebut sebagai pegawai atau personel yang terdiri dari semua anggota organisasi tersebut yang menurut fungsidan tingkatannyaterdiri dari pimpinan(administrator) sebagai unsur pimpinan tertinggi dalam organisasi, manajer yang memimpin tiap-tiap satuan unit kerja yang sudah dibagikan sesuai dengan tugas dan fungsinya, dan para pekerja.

2. Kerjasama(team work) : suatu kegiatan bantu-membantu antar sesama anggota oeganisasi yang dilakukan bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. oleh karena itu, anggota organisasi dibagi menjadi beberapa bagian sesuai fungsi, tugas dan tingkatannya masing-masing.

3. Tujuan bersama : adalah arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan merupakan titik akhir dari apa yang diharapkan atau dicapai dalam organisasi. Setiap anggota sebuah organisasi harus mempunya tujuan yang sama agar organisasi tersebut dapat berjalan sesuai dengan keinginan bersama.

4. Peralatan(equipment) : segala sesuatu yang digunakan dalam organisasi seperti uang, kendaraan, gedung, tanah dan barang modal lainnya.

5. Lingkungan(environtment) : yang termasuk kedalam unsur lingkungan adalah :

a. kondisi atau situasi yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi berjalannya      organisasi karena kondisi atau situasi sangat dekat hubungannya dengan organisasi dan anggotanya. b. tempat atau lokasi, karena mempengaruhi sarana transportasi dan komunikasi.
c. Wilayah operasi yang dijadikan sarana kegiatan organisasi, wilayah operasi dibagi menjadi empat, yaitu wilayah kegiatan,wilayah jangkauan, wilayah personil, wilayah kewenangan atau kekuasaan.

6. Kekayaan alam : yang dimaksud adalah cuaca, keadaan geografis, flora, fauna dll.

7. Kerangka/kontruksi mental organisasi itu sendiri.

Bentuk-bentuk organisasi Niaga:

1. FA(Firma) : Sekelompok orang yang bertanggung jawab terhadap organisasi dan keuntungan serta kerugiannya ditanggung bersama.

2. CV(Perseroan Komanditer) : terbagi menjadi 2 bagian, yaitu :

1. Pasif = investor hanya menanamkan modalnya saja.

2. Aktif = investor menanamkan modalnya tapi juga ikut serta dalam kegiatan organisasi tersebut.

3. PT(Perseroan Terbatas) : ada tiga bagian dalam PT, yaitu :

1. Tbk (terbuka) = saham perusahaan tersebut dapat dibeli oleh orang lain secara bebas.

2. Tertutup = saham perusahaan hanya boleh dimiliki oleh anggota perusahaan tersebut.

3. Ltd(limited) = saham perusahaan tersebut terbatas hanya oleh beberapa investor yang telah ditentukan.

4. Koperasi : terbagi dua, yaitu : 1. fungsional = koperasi simpan pinjam, dll. 2. wilayah = koperasi primer, koperasi pusat, gabungan koperasi, koperasi induk.

5. Kartel : Persekutuan dari beberapa perusahaan yang sejenis dengan perjanjian tertentu. Contohnya perjanjian harga, rayon/daerah, kondisi/syarat, laba, dan produksi.

6. Join Venture

7. Trust : gabungan dari beberapa perusahaan untuk jadi lebih dekat hubungannya.

8. Holding Company : saham yang didapat dari gabungan saham yang mengawasi 1 atau lebih perusahaan.

Bentuk Organisasi jika dilihat dari jumlah pimpinan :

A. Organisasi tunggal : pimpinan organisasi ini hanya terletak pada satu orang pimpinan. Contohnya adalah Presiden, Rektor, Dekan, Bupati dll.

B. Organisasi jamak : pimpinan organisasi ini terletak pada beberapa orang pimpinan sebagai satu kesatuan. sebagai contoh adalah Dewan, Majelis dll.

Bentuk organisasi jika dilihat dari faktor kekuasaan :

1. Organisasi Lini : organisasi yang kekuasaan pimpinannya diserahkan kepada para pimpinan dari tiap-tiap organisasi dibawahnya dalam semua bidang pekerjaan.

2. Organisasi Fungsional : organisasi yang kekuasaan pimpinannya diserahkan kepada para pimpinan dari tiap-tiap organisasi dibawahnya dalam bidang tertentu sesuai tugas dan fungsi masing-masing pimpinan.

3. Organisasi Lini dan Staff : organisasi yang kekuasaan pimpinannya diserahkan kepada para pimpinan dari tiap-tiap organisasi dibawahnya dalam semua bidang pekerjaan dan tiap-tiap pimpinan memerlukan diangkat pejabat yang tidak mempunyai wewenang dalam kepemimpinan tetapi hanya dapat membarikan nasihat tentang bidang keahlian tertentu sesuai dengan keahlian sang pimpinan di bidangnya.

4. .Organisasi Fungsional dan Staff : organisasi yang kekuasaan pimpinannya diserahkan kepada para pimpinan dari tiap-tiap organisasi dibawahnya dalam bidang tertentu sesuai tugas dan fungsi masing-masing pimpinan dan tiap-tiap pimpinan memerlukan diangkat pejabat yang tidak mempunyai wewenang dalam kepemimpinan tetapi hanya dapat membarikan nasihat tentang bidang keahlian tertentu sesuai dengan keahlian sang pimpinan di bidangnya.

5. Organisasi Fungsional dan Lini : organisasi yang kekuasaan pimpinannya diserahkan kepada tiap-tiap organisasi dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu, pimpinan dalam tiap organisasi tersebut dapat memerintah kepada semua personel atau pegawai yang ada sesuai dengan bidang pekerjaannya, dan tiap personel atau pegawai dapat wewenang dalam dalam semua bidang kerja.

6. Organisasi Lini, Fungsional dan Staff : organisasi yang kekuasaan pimpinannya diserahkan kepada tiap-tiap organisasi dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu, pimpinan dalam tiap organisasi tersebut dapat memerintah kepada semua personel atau pegawai yang ada sesuai dengan bidang pekerjaannya, dan tiap personel atau pegawai dapat wewenang dalam dalam semua bidang kerja dan tiap-tiap pimpinan memerlukan diangkat pejabat yang tidak mempunyai wewenang dalam kepemimpinan tetapi hanya dapat membarikan nasihat tentang bidang keahlian tertentu sesuai dengan keahlian sang pimpinan di bidangnya.

   Dari contoh proposal perusahaan yang telah saya buat, perusahaan tersebut adalah sebuah warung internet(warnet) yang tidak terlalu besar dengan organisasi kecil yang terdiri dari Ketua atau pemilik yang mengawasi dan ikut memberikan kenyamanan kepada konsumen dalam menyewa komputer ditempatnya, Bendahara yang mengatur keluar masuknya uang dalam warnet tersebut, dan para pengawas atau pegawai yang ahli dibidang komputer yang bekerja mengawasi sistem komputer dan memperbaiki kerusakan serta kebersihan.

Bentuk organisasi tersebut adalah CV pasif karena sang investor hanya menanamkan modalnya tanpa ikut bagian dalam kegiatan organisasi perusahaan yang telah dibuat.
Dilihat dari unsur-unsur organisasi tersebut, manusia atau pegawai atau personelnya sangat ahli dalam bidang komputer sehingga mereka tidak akan terlalu kesulitan jika ada masalah pada komputer dalam warnet tersebut. Kerjasama antar sesama anggota dan pimpinan sangat terjaga dengan baik sehingga masalah yang ada pada jalannya organisasi warnet tersebut denagn cepat diselesaikan dan tanpa hambatan yang besar. Tujuan investor dalam membangun warnet tersebut adalah untuk memudahkan konsumen dalam mengakses internet tanpa harus pergi jauh. Peralatan-peralatan yang digunakan adalah beberapa set lengkap komputer dengan modemnya, meja komputer dan kursi, bangunan untuk tempat warnet tersebut, buku untuk mencatat pengeluaran dan pemasukan anggaran. Lokasi warnet tersebut dibangun disekitar wilayah sekolahan, kampus ataupun wilayah sekitar tempat tinggal agar para konsumen merasa nyaman dan mudah serta tidak mencari warnet untuk mengakses internet terlalu jauh dari tempat ia berada.

Jika dilihat dari kepemimpinannya, organisasi perusahaan warnet tersebut berbentuk organisasi jamak karena mempunyai lebih dari satu pimpinan yaitu pemilik warnet tersebut dan pimpinan dibawahnya. Dan jika dilihat dari kekuasaannya , organisasi ini berbentuk organisasi fungsional dan lini karena pimpinan utam yaitu sang investor sebagai pemilik memberikan kekuasaan kepada pimpinan warnet yang berada dibawah kekuasaan pemilik dan pimpinan warnet tersebut dapat memerintah kepada para personel yang ada dan para personel dapat wewenang pada semua bidang kerja meskipun mempunyai keahlian yang berbeda-beda.

Perusahaan ini hanya terdiri dari satu investor, satu pimpinan dan beberapa personelnya didapat dari perekrutan, jadi jika ada kerugian maka hanya investor sebagai pemilik warnet yang menanggungnya. Namun setiap personel mempunya tugas dan tanggung jawab yang sama meskipun mempunyai keahlian yang berbeda-beda.

Pengertian Organisasi dan metode

Berdasarkan istilah, organisasi dapat diartikan sebagai :
Wadah : sekelompok manusia untuk saling bekerja sama.
Proses : pengelompokan manusia dalam suatu kerja sama yang efisien.
Menurut beberapa ahli, organisasi adalah :

Suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama. (Stoner)
Bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
(James D. Mooney)
Suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
(Chester I. Bernard)
Organisasi adalah pembinaan hubungan wewenang dimaksudkan untuk mencapai koordinasi yang struktural, baik secara vertikal maupun horizontal.
(Koontz dan O’Donnel)

     Sedangkan metode berarti suatu tata kerja yang dapat mencapai tujuan secara efisien.
Pengertian organisasi dan metode (secara lengkap) adalah rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan segala sumber dan faktor yang menentukan bagi berhasilnya proses manajemen terutama dengan memperhatikan fungsi dan dinamika organisasi atau birokrasi dalam rangka mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.

Dari pengertian tersebut dapat diartikan bahwa

Organisasi dan metode merupakan kunci atau syarat pelaksanaan kerja yang setepat-tepatnya,
Organisasi dan metode penting bagi kegiatan manajemen,
Organisasi dan metode dapat memanfaatkan sumber-sumber dan waktu yang tersedia, dan
Organisasi dan metode berguna dalam meningkatkan efisiensi kerja untuk mencapai tujuan.
Pengertian / Definisi Organisasi Informal dan Organisasi Formal

Organisasi dibagi menjadi 2, yaitu :

1.Organisasi Formal.
Adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional. Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.

2. Organisasi Informal
Adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak-anak sd, kemping ke gunung pangrango rame-rame dengan teman, dan lain-lain.

     Kali ini akan di bahas contoh organisasi formal. Salah satu contoh organisasi formal yaitu PT. Tifico. PT. Tifico dapat berkembang karena dalam melakukan pemilihan serta penentuan pemilihan serta penentuan struktur organisasi, dilakukan dengan tepat dan sesuai dengan situasi dan kondisi dalam perusahaan. Hal ini yang menyebabkan pencapian tujuan perusahan lebih terarah.
Selain itu dengan struktur organisasi yang jelas dan baik maka akan dapat diketahui sampai dimana wewenang dan tanggung jawab yang dimiliki oleh seseorang dalam menjalankan tugasnya.
Struktur Organisasi.

Di atas telah di sebutkan mengapa PT. Tifico dapat menjadi perusahaan yang berkembang. Salah satu penyebabnya adalah dengan menggunakan struktur organisasi yang jelas.
Struktur organisasi adalah susunan sub-subsistem dengan hubungan wewenang dan tanggung
jawabnya. Bentuk Struktur Organisasi :

a. Berdasarkan Tipe-tipe/Bentuknya Organisasi lini (line organization).
Jenis organisasi ini, pembagian tugas dan wewenang terdapat perbedaan yang tegas antara pimpinan dan pelaksanaan. Peran pimpinan dalam hal ini sangat dominan dimana semua kekuasaan di tangan pimpinan.

b. Organisasi lini dan staf (line and stuff organization).
Dalam organisasi ini staf bukan sekedar pelaksana tugas tetapi juga diberikan wewenang untuk memberikan masukan demi tercapainya tujuan secara baik. Demikian juga pimpinan tidak sekedar memberikan perintah atau nasehat tetapi juga bertanggung jawab atas perintah atau nasehat tersebut.

c. Organisasi fungsional (functional organization).
Disusun berdasarkan sifat dan macam pekerjaan yang harus dilakukan. Pada tipe organisasi fungsional ini masalah pembagian kerja mendapat perhatian yang sungguh-sungguh.

d. Organisasi lini, staf, dan fungsional (line, stuff, and functional organization).
Organisasi lini, lini dan staf, serta fungsional ini dilakukan dengan cara menggabungkan kebaikan dan menghilangkan keburukan dari ketiga tipe organisasi tersebut. Dengan demikian, cocok untuk dipakai pada suatu organisasi yang besar dan kompleks.

e. Organisasi komite (committees organization).
Adalah suatu organisasi yang masing-masing anggota mempunyai wewenang yang sama dan pimpinannya kolektif.

Sumber :

  • http://bustanfirohtahafili.blogspot.co.id/2011/03/fungsi-satuan-organisasi-dan-metode_15.html





Fungsi Satuan Dari Organisasi dan Metode

Tata kerja atau metode adalah satu cara bagaimana agar sumber – sumber dan waktu yang tersedia dan amat diperlukan dapat dimanfaatkan dengan tepat sehingga proses kegiatan manajemen dapat dilaksanakan dengan tepat pula. Dengan tata kerja yang tepat mengandung arti bahwa proses kegiatan pencapaian tujuan sudah dilakukan secara ilmiah dan praktis, disamping itu pemakaian tata kerja yang tepat pada pokoknya ditujukan untuk :

1. Menghindari terjadinya pemborosan di dalam penyalahgunaan sumber-sumber dan waktu yang tersedia

2. Menghindari kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran dalam proses pencapaian tujuan.

3.Menjamin adanya pembagian kerja, waktu dan koordinasi yang tepat. Jadi hubungan antara      manajemen dan tata kerja dapat dilukiskan seperti dibawah ini :

Manajemen : Menjelaskan perlunya ada proses kegiatan dan pendayagunaan sumber-sumber serta waktu sebagai faktor-faktor yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi tercapainya tujuan.
Tata Kerja : Menjelaskan bagaimana proses kegiatan itu harus dilaksanakan sesuai dengan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.

Hubungan Timbal Balik Antara Organisasi dan Metode (Tata Kerja) Dengan adanya metode atau tata kerja dalam organisasi sehingga pada proses kegiatan dapat menyusun perencanaan kerja, dengan lebih terkoordinir dalam membentuk sekelompok manusia yang melakukan kerjasama dengan memanfaatkan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya dan tepat dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sehingga hubungan timbale baliknya juga sangat baik. Penggambaran diatas telah jelas memberikan keterangan bahwa Organisasi, Manajemen, dan Tata Kerja ( Metode ), bila semuanya terurut dan dilaksanakan dengan benar, maka secara otomatis suatu tujuan Organisasi pun akan tercapai

Sumber :

  • http://kanissaputri.blogspot.co.id/2013/10/manajemen-dan-tata-kerja.html

Hubungan antara Manajemen dan Tata Kerja

  • Tata Kerja


Tata kerja adalah pembentukan sebuah strutur kerja yang disusun dengan membentuk badan utama yang bertugas membuat skat-skat bagian dari sebuah organisasi atau anggota kelompok.

  • Hubungan Manajemen dan Tata Kerja


Tata kerja atau metode adalah satu cara bagaimana (how) agar sumber – sumber dan waktu yang tersedia dan amat diperlukan dapat dimanfaatkan dengan tepat sehingga proses kegiatan manajemen dapat dilaksanakan dengan tepat pula.

Dengan tata kerja yang tepat mengandung arti bahwa proses kegiatan pencapaian tujuan sudah dilakukan secara ilmiah dan praktis, disamping itu pemakaian tata kerja yang tepat pada pokoknya ditujukan untuk :

a) Menghindari terjadinya pemborosan di dalam penyalahgunaan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.
b) Menghindari kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran dalam proses pencapaian tujuan.
c) Menjamin adanya pembagian kerja, waktu dan koordinasi yang tepat.

Jadi hubungan antara manajemen dan tata kerja dapat dilukiskan seperti dibawah ini : Manajemen : Menjelaskan perlunya ada proses kegiatan dan pendayagunaan sumber-sumber serta waktu sebagai faktor-faktor yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi tercapainya tujuan.

Tata Kerja : Menjelaskan bagaimana proses kegiatan itu harus dilaksanakan sesuai dengan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.

  • Hubungan tata kerja, organisasi dan manajemen.


Eratnya hubungan atau hubungan timbal balik antara ketiga hal tersebut adalah sebagai berikut :
a) Manajemen –> Proses kegiatan pencapaian tujuan bersama melalui kerjasama antar manusia.
b) Organisasi –> Alat bagi pencapaian tujuan tersebut dan alat bagi pengelompokkan kerjasama.
c) Tata kerja –> Pola cara-cara bagaimana kegiatan dan kerjasama tersebut harus dilaksanakan sehingga tujuan tercapai secara efisien.

Dari konsep tersebut, jelaslah bahwa baik manajemen, organisasi maupun tata kerja ketiganya diarahkan kepada tercapainya tujuan.

Sumber :
  • http://mane3x.wordpress.com/2011/10/13/hubungan-antara-manajemen-organisasi-dan-tata-kerja/
  • http://wahyu410.wordpress.com/2011/03/28/pengertian-tata-kerja-organisasi/
  • http://nrisdiani.blogspot.co.id/2012/04/15-pengertian-tata-kerja-secara-umum.html


Pengertian Secara Umum dari Tata Kerja

- Copyright © AKMAL'S BLOG - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -