Archive for 2017
Keamanan Sistem
Keamanan Sistem mengacu pada perlindungan terhadap semua sumber daya informasi perusahaan dari ancaman oleh pihak-pihak yang tidak berwenang.
Tujuan-tujuan Keamanan sistem
Keamanan Sistem mengacu pada perlindungan terhadap semua sumber daya informasi perusahaan dari ancaman oleh pihak-pihak yang tidak berwenang.
Tujuan-tujuan Keamanan sistem
- Kerahasiaan, perusahaan berusaha melindungi data dan informasi dari orang-orang yang tidak berhak.
- Ketersediaan, tujuan CBIS adalah menyediakan data dan informasi bagi mereka yang berwenang untuk menggunakannya.
- Integritas, semua subsistem CBIS harus menyediakan gambaran akurat dari sistem fisik yang diwakilinya.
Ancaman Keamanan
1. Pengungkapan tidak sah dan pencurian
2. Penggunaan tidak sah
3. Penghancuran tidak sah dan penolakan jasa Orang dapat merusak / menghancurkan
4. Modifikasi tidak sah
Pengendalian Akses:
1. Indentifikasi User.
2. Pembuktian Keaslian User.
3. Otorisasi User.
Kontrol Sistem
Tujuan pengontrolan adalah, untuk memastikan bahwa Sistem Informasi telah diimplementasikan seperti yang direncanakan.
- system beroperasi seperti yang dikehendaki.
- operasi tetap dalam keadaan aman dari penyalahgunaan atau gangguan.
Empat property Keamanan Sebuah system :
- Integritas, suatu konsep berkaitan dengan konsistensi dalam tindakan-tindakan, nilai-nilai, metode-metode, ukuran-ukuran, prinsip-prinsip, ekspektasi-ekspektasi dan berbagai hal yang dihasilkan. Orang berintegritas berarti memiliki pribadi yang jujur dan memiliki karakter kuat.
- Audibilitas, ia akan bersifat audible jika ia memiliki visibilitas dan accountability (daya perhitungan).
- Daya kontrol, daya kontrol memungkinan manajer untuk menangani pengerahan/penghambatan pengaruh system.
- Authentification, adalah proses untuk memastikan bahwa pelaku adalah benar-benar pelaku. Proses ini memastikan supaya kalau ada yang mengaku sebagai orang lain bisa terdeteksi sebagai orang lain. Demikian juga jika memang benar pelaku, maka proses juga dapat memastikan bahwa yang mengaku sebagai pelaku benar-benar sebagai pelaku.
Kontrol Proses Pengembangan :
- Fase Perencanaan
Mendefinisikan tujuan dan kendala - Fase Analisis & Disain
Mengidentifikasi kebutuhan informasi
Menentukan kriteria penampilan
Menyusun disain dan standar operasi CBIS - Fase Implementasi
1.Mendefinisikan program pengujian yang dapat diterima.
2.Memastikan apakah memenuhi criteria penampilan.
3.Menetapkan prosedur utk memelihara CBIS. - Fase Operasi & Kontrol
1.Mengontrol CBIS selagi berevolusi selama fase SLC.
2.Memastikan bahwa CBIS yang diimplementasikan dapat memenuhi kebutuhan.
Kontrol Desain Sistem
Tujuan Dari Kontrol Desain Sistem yaitu :
- Untuk memastikan bahwa disainnya bisa meminimalkan kesalahan, mendeteksi kesalahan dan mengoreksinya
- Permulaan Dokumentasi Sumber
1. Perancangan dokumentasi
2. Pemerolehan dokumentasi
3. Kepastian keamanan dokumen - Kewenangan
1. Bagaimana entry data akan dibuat menjadi dokumen dan oleh siapa
2. Pembuatan Input Komputer
3. Mengidentifikasi record input yang salah dan memastikan semua data input diproses - Penanganan Kesalahan
1. Mengoreksi kesalahan yang telah dideteksi dan menggabungkan record yg telah dikoreksi ke record entry - Penyimpanan Dokumen Sumber
Menentukan bagaimana dokumen akan disimpan dan dalam kondisi bagaimana dapat dikeluarkann dan mengoreksinya.
Kontrol Pengoprasian Sistem
1. Struktur organisasional
2. Kontrol perpustakaan perpustakaan komputer
3. Pemeliharaan peralatan
4. Kontrol lingkungan dan keamanan fasilitas
5. Perencanaan disaster :
i. Rencana keadaan darurat
ii. Rencana backup
ii. Rencana backup
iii. Rencana record penting
Studi Kasus
Pada tahun 2001. Dunia perbankan Indonesia dihebohkan oleh kasus situs asli tapi palsu layanan internet banking milik BANK CENTRAL ASIA (BCA). Steven Haryanto, adalah orang dibalik kasus yang sering disebut kasus klik BCA atau kasus Typo BCA itu. Mantan mahasiswa ITB yang juga mantan karyawan media online itu dengan sengaja membuat beberapa situs dan mendaftarkan secara resmi nama domainyang merupakan pelesetan dari situs asli internet banking BCA, tak hanya itu tampilan yang ada pada situs palsu itu pun sama persis dengan situs internetbanking BCA, http://www.klikbca.com , terhitung lima situs yang ia buat, seperti:
wwwklikbca.com
kilkbca.com
clikbca.com
klickbca.com
klikbac.com
Orang tidak akan sadar bahwa dirinya telah menggunakan situs palsu tersebut karena tampilan yang disajikan serupa dengan situs aslinya. Hacker tersebut mampu mendapatkan User ID dan password dari pengguna yang memasuki situs palsu tersebut.
Namun, hacker tersebut tidak bermaksud melakukan tindakan kriminal seperti mencuri dana nasabah, hal ini murni dilakukan atas- keingintahuannya mengenai seberapa banyak orang yang tidak sadar menggunakan situs klikbca.com, Sekaligus menguji tingkat keamanan dari situs milik BCA tersebut. Steven Haryanto dapat disebut sebagai hacker, karena dia telah mengganggu suatu system milik orang lain, yang dilindungi privasinya. Sehingga tindakan Steven ini disebut sebagai hacking.
Steven dapat digolongkan dalam tipe hacker sebagai gabungan white-hat hackerdan black-hat hacker, dimana Steven hanya mencoba mengetahui seberapa besar tingkat keamanan yang dimiliki oleh situs internet banking Bank BCA. Disebut white-hat hacker karena dia tidak mencuri dana nasabah, tetapi hanya mendapatkan User ID dan password milik nasabah yang masuk dalam situs internet banking palsu.
Namun tindakan yang dilakukan oleh Steven, juga termasuk black-hat hackerkarena membuat situs palsu dengan diam-diam mengambil data milik pihak lain. Hal-hal yang dilakukan Steven antara lain scans, sniffer, dan password crackers.
Karena perkara ini kasus pembobolan internet banking milik bank BCA, sebab dia telah mengganggu suatu system milik orang lain, yang dilindungi privasinya dan pemalsuan situs internet bangking palsu.
Maka perkara ini bisa dikategorikan sebagai perkara perdata. Melakukan kasus pembobolan bank serta telah mengganggu suatu system milik orang lain, dan mengambil data pihak orang lain yang dilindungi privasinya artinya mengganggu privasi orang lain dan dengan diam-diam mendapatkan User ID dan password milik nasabah yang masuk dalam situs internet banking palsu.
Empat Property dari Studi Kasus
- Integritas, suatu konsep berkaitan dengan konsistensi dalam tindakan-tindakan, nilai-nilai, metode-metode, ukuran-ukuran, prinsip-prinsip, ekspektasi-ekspektasi dan berbagai hal yang dihasilkan. Orang berintegritas berarti memiliki pribadi yang jujur dan memiliki karakter kuat.
Contoh dari kasusnya : Orang tidak akan sadar bahwa dirinya telah menggunakan situs palsu tersebut karena tampilan yang disajikan serupa dengan situs aslinya. Hacker tersebut mampu mendapatkan User ID dan password dari pengguna yang memasuki situs palsu tersebut.
- Audibilitas, ia akan bersifat audible jika ia memiliki visibilitas dan accountability (daya perhitungan).
Contoh dari kasusnya : Namun tindakan yang dilakukan oleh Steven, juga termasuk black-hat hackerkarena membuat situs palsu dengan diam-diam mengambil data milik pihak lain. Hal-hal yang dilakukan Steven antara lain scans, sniffer, dan password crackers.
- Daya kontrol, daya kontrol memungkinan manajer untuk menangani pengerahan/penghambatan pengaruh system.
Contoh dari kasus : Karena perkara ini kasus pembobolan internet banking milik bank BCA, sebab dia telah mengganggu suatu system milik orang lain, yang dilindungi privasinya dan pemalsuan situs internet bangking palsu.
- Authentification, adalah proses untuk memastikan bahwa pelaku adalah benar-benar pelaku. Proses ini memastikan supaya kalau ada yang mengaku sebagai orang lain bisa terdeteksi sebagai orang lain. Demikian juga jika memang benar pelaku, maka proses juga dapat memastikan bahwa yang mengaku sebagai pelaku benar-benar sebagai pelaku
Contoh dari Kasus : Steven dapat digolongkan dalam tipe hacker sebagai gabungan white-hat hackerdan black-hat hacker, dimana Steven hanya mencoba mengetahui seberapa besar tingkat keamanan yang dimiliki oleh situs internet banking Bank BCA. Disebut white-hat hacker karena dia tidak mencuri dana nasabah, tetapi hanya mendapatkan User ID dan password milik nasabah yang masuk dalam situs internet banking palsu.
SUMBER :
Keamanan dan Kontrol sistem Informasi
Definisi Kepimpinan
Kepemimpinan atau leadership merupakan ilmu terapan dari
ilmu-ilmu social, sebab prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan dapat
mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan manusia. Ada banyak pengertian yang
dikemukakan oleh para pakar menurut sudut pandang masing-masing,
definisi-definisi tersebut menunjukkan adanya beberapa kesamaan.
Pengertian Kepemimpinan Menurut Para ahli
Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) Pengertian
Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau
bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing
orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.
Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan
yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup
mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan
penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi
situasi yang khusus.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa
kepemimpnan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok,
kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan
atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk
mencapai tujuan organisasi atau kelompok
Macam-Macam Gaya Kepemimpinan
1. Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian
Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan
kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian
tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut,
sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan.
2. Gaya Kepemimpinan Demokratis / Democratic
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang
memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan
selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya
kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas
serta tanggung jawab para bawahannya.
3. Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire
Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil
di mana para bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian
masalah yang dihadapi.
EMPAT GAYA KEPEMIMPINAN DARI EMPAT MACAM KEPRIBADIAN
Keempat gaya kepemimpinan berdasarkan kepribadian adalah :
1. Gaya Kepemimpinan Karismatis
2. Gaya Kepemimpinan Diplomatis
3. Gaya Kepemimpinan Otoriter
4. Gaya Kepemimpinan Moralis
GAYA KEPEMIMPINAN KARISMATIS
Kelebihan gaya kepemimpinan karismatis ini adalah mampu
menarik orang. Mereka terpesona dengan cara berbicaranya yang membangkitkan
semangat. Biasanya pemimpin dengan gaya kepribadian ini visionaris. Mereka
sangat menyenangi perubahan dan tantangan.
Mungkin, kelemahan terbesar tipe kepemimpinan model ini bisa
di analogikan dengan peribahasa Tong Kosong Nyaring Bunyinya. Mereka mampu
menarik orang untuk datang kepada mereka. Setelah beberapa lama, orang – orang
yang datang ini akan kecewa karena ketidak-konsisten-an. Apa yang diucapkan
ternyata tidak dilakukan. Ketika diminta pertanggungjawabannya, si pemimpin
akan memberikan alasan, permintaan maaf, dan janji.
GAYA KEPEMIPINAN DIPLOMATIS
Kelebihan gaya kepemimpinan diplomatis ini ada di penempatan
perspektifnya. Banyak orang seringkali melihat dari satu sisi, yaitu sisi
keuntungan dirinya. Sisanya, melihat dari sisi keuntungan lawannya. Hanya
pemimpin dengan kepribadian putih ini yang bisa melihat kedua sisi, dengan
jelas! Apa yang menguntungkan dirinya, dan juga menguntungkan lawannya.
Kesabaran dan kepasifan adalah kelemahan pemimpin dengan
gaya diplomatis ini. Umumnya, mereka sangat sabar dan sanggup menerima tekanan.
Namun kesabarannya ini bisa sangat keterlaluan. Mereka bisa menerima perlakuan
yang tidak menyengangkan tersebut, tetapi pengikut-pengikutnya tidak. Dan
seringkali hal inilah yang membuat para pengikutnya meninggalkan si pemimpin.
GAYA KEPEMIMPINAN OTORITER
Kelebihan model kepemimpinan otoriter ini ada di pencapaian
prestasinya. Tidak ada satupun tembok yang mampu menghalangi langkah pemimpin
ini. Ketika dia memutuskan suatu tujuan, itu adalah harga mati, tidak ada
alasan, yang ada adalah hasil. Langkah – langkahnya penuh perhitungan dan
sistematis.
Dingin dan sedikit kejam adalah kelemahan pemimpin dengan
kepribadian merah ini. Mereka sangat mementingkan tujuan sehingga tidak pernah
peduli dengan cara. Makan atau dimakan adalah prinsip hidupnya.
GAYA KEPEMIMPINAN MORALIS
Kelebihan dari gaya kepemimpinan seperti ini adalah umumnya
Mereka hangat dan sopan kepada semua orang. Mereka memiliki empati yang tinggi
terhadap permasalahan para bawahannya, juga sabar, murah hati Segala bentuk
kebajikan ada dalam diri pemimpin ini. Orang – orang yang datang karena
kehangatannya terlepas dari segala kekurangannya.
Kelemahan dari pemimpinan seperti ini adalah emosinya. Rata
orang seperti ini sangat tidak stabil, kadang bisa tampak sedih dan mengerikan,
kadang pula bisa sangat menyenangkan dan bersahabat.
Jika saya menjadi pemimpin, Saya akan lebih memilih gaya
kepemimpinan demokratis.
Karena melalui gaya kepemimpinan seperti ini semua
permasalahan dapat di selesaikan dengan kerjasama antara atasan dan bawahan.
Sehingga hubungan atasan dan bawahan bisa terjalin dengan baik.
Refrensi:
Penjelasan dan macam - macam gaya Kepemimpinan
Organisasi pemuda zaman dahulu tidak terlalu mendapat area luas untuk beraksi atau dalam kata lain tidak diberikan hak se bebas mungkin dikarenakan dihalanginoleh golongan tua. Kalau yabg sekarang, organisasi pemuda lebih mengambil alsi nyata dalam pemerintahan.
Sumber : https://brainly.co.id/tugas/1649743
Sumber : https://brainly.co.id/tugas/1649743
Perbedaan Organisasi zaman dulu dan sekarang
Berdasarkan Konsep, Sikap, Sifat Dan Cara-Cara Pemimpin Tersebut Melakukan
Dan Mengembangkan Kegiatan Kepemimpinan Dalam Lingkungan Kerja Yang
Dipimpinnya. Kepemimpinan Dapat Diklasifikasikan Kedalam Empat Tipe Yaitu :
1. Tipe Otoriter (Auhoritarian )
Tipe Ini Memiliki Ciri-Ciri Sebagai Berikut :
Sebagai Diktator
Menggerakan &Memaksa
Menunjuk & Memberi Perintah
Menyampaikan Instruksi
Tidak Adanya Rapat Atau Musyawarah
Pengawasan Adalah Pengontrolan, Bersifat Inspeksi
Timbul Oposisi,Menyerah Tanpa Kritik, Abs,
Sifat Apatis, Agresif.
2. Tipe Laizess Faire
Tipe Ini Memiliki Ciri-Ciri Sebagai Berikut :
Membiarkan Bawahan
Kontrol & Koreksi Tidak Ada
Tanpa Petunjuk & Saran
Tanggungjawab Dan Kekuasaan Simpang Siur.
(Kekacauan, Keberhasilan Karena Kematangan)
3. Tipe Pseudo-Demokratis
Tipe Ini Memiliki Ciri-Ciri Sebagai Berikut :
Demokratis Semu
Manipulasi Diplomatik
Keputusan Akhir Pada Pemimpin
4.Tipe Demokratis
Tipe Ini Memiliki Ciri-Ciri Sebagai Berikut :
Bukan Dikatator , Ditengah-Tengah
Stimulasi Anggota – Produktif
Tindakan Sesuai Kepentingan & Kesanggupan Bersama
Terbuka Atas Saran/Kritik/Pendapat/Ide
Sharing Power & Authorithy
Kekeluargaan Dan Persatuan
Mendelegasikan Sebagian Kekuasaan Dan Tanggungjawab.
Mengembangkan Kapasitas Diri Pribadi Sebagai Pemimpin.
Sumber :
Tipe - Tipe Kepemimpinan
Sejarah Pengembangan Organisasi sangat erat hubungannya
dengan teori organisasi. Teori Organisasi meliputi teori organisasi klasik,
teori organisasi neoklasik, dan teori organisasi modern.
Teori Organisasi Klasik
Teori klasik (classical theory) kadang-kadang disebut juga
teori tradisional yang berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai tahun
1800( abad 18).
Dalam teori ini, organisasi secar umum digambarkan oleh para
teoritisi klasik sebagai organisasi yang sangat tersentralisasi dan
tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural
yang kaku dan tidak mengandung kreatifitas. Dalam teori ini organisasi
didefinisikan sebagai struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan,
peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain bila
orang-orang bekerja sama.
Teori Klasik berkembang dalam 3 aliran yaitu: teori
birokrasi, teori administrasi, dan manajemen ilmiah.
I. Teori Birokrasi
Teori ini dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The
Protestant Ethic dan Spirit of Capitalism”.
Karakteristik-karakteristik birokrasi menurut Max Weber:
1. Pembagian Kerja yang jelas.
2. Hirarki wewenang yang dirumuskan secara baik
3. Program rasional dalam mencapai tujuan organisasi
4. Sistem prosedur bagi penanganan situasi kerja
5. Sistem aturan yang mencakup Hak dan Kewajiban posisi para
pemegang jabatan
6. Hubungan antar pribadi yang bersifat impersonal.
II. Teori Administrasi
Teori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan
Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reiley dari Amerika.
Henri Fayol mengemukakan dan mambahas 14 kaidah manajemen
yang menjadi dasar perkembangan teori ini yaitu:
- Pembagian Kerja / Division of Work
- Wewenang dan Tanggung jawab
- Disiplin
- Kesatuan perintah
- Kesatuan pengarahan
- Mendahulukan kepentingan umum dari pada pribadi
- Balas jasa
- Sentralisasi
- Rantai scalar
- Aturan
- Keadilan
- Kelanggengan personalia
- Inisiatif
- Semangat korps
III. Manajemen Ilmiah
Manajemen Ilmiah dikembangkan oleh Frederick Winslow Taylor
tahun 1900. Ada beberapa pendapat tentang manajemen ilmiah, salah satunya
adalah mengatakan manajemen ilmiah merupakan penerapan metode ilmiah pada studi,
analisa, dan pemecahan masalah-masalah organisasi.
Taylor mengemukakan empat kaidah dasar manajemen yang harus
dilaksanakan dalam organisasi perusahaan, yaitu:
o Menggantikan metoda-metoda kerja dalam praktek dengan
berbagai metoda yang dikembangkan atas dasar ilmu pengetahuan tentang kerja
yang ilmiah dan benar.
o Mengadakan seleksi, latihan-latihan dan pengembangan para
karyawan secara ilmiah.
o Pengembangan ilmu kerja serta seleksi, latihan dan
pengembangan secara ilmiah harus diintegrasikan.
o Untuk mecapai manfaat manajemen ilmiah, perlu dikembangkan
semangat dan mental para karyawan.
Teori organisasi klasik sepenuhnya hanya menguraikan anatomi
organisasi formal. Dalam organisasi formal ada empat unsure pokok yang selalu
muncul, yaitu:
System Kegiatan yang
terkoordinasi
Kelompok orang
Kerjasama
Kekuasaan dan
kepemimpinan
Menurut para pengikut aliran teori klasik, adanya suatu
organisasi formal sangat tergantung pada empat kondisi pokok, yaitu:
Kekuasaan
Saling melayani
Doktrin
Disiplin
Teori Organisasi Neoklasik
Teori Neoklasik secara sederhana dikenal sebagai aliran
hubungan manusiawi(The Human Relation Movement). Teori neoklasik dikembangkan
atas dasar teori klasik. Dasar teori ini adalah menekankan pentingnya aspek
psikologis dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok
kerjanya. Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan inspirasi
percobaan-percobaan yang dilakukan di Howthorne dan dari tulisan Huga
Munsterberg.
Percobaan-percobaan ini dilakukan dari tahun 1924 sampai
1932 yang menandai permulaan perkembangan teori hubungan manusiawi dan
merupakan kristalisasi teori neoklasik. Pada akhirnya percobaan Howthorne
menunjukkan bagaimana kegiatan kelompok-kelompok kerja kohesif sangat
berpengaruh pada operasi organisasi.
Dalam hal pembagian kerja, teori neoklasik mengemukakan
perlunya hal-hal sebagai berikut:
Partisipai
Perluasan kerja
Manajemen bottom-up
Teori Organisasi Modern
Teori modern biasanya disebut juga sebagai analisa sistem
pada organisasi. Teori modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu
kesatuan dan saling ketergantungan, yang di dalamnya mengemukakan bahwa
organisasi bukanlah suatu sistem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang
stabil, akan tetapi organisasi merupakan sistem terbuka.
Teori modern dikembangkan tahun 1950, dalam banyak hal yang
mendalam teori modern dengan klasik berbeda, perbedaan tersebut diantaranya:
Teori Klasik
memusatkan pandangannya pada analisa dan deskripsi organisasi, membicarakan
konsep koordinasi, scalar dan vertikal.
Teori Modern
menekankan pada perpaduan dan perancangan menjadikan pemenuhan suatu kebutuhan
yang menyeluruh, lebih dinamis dan lebih banyak variabel yang dipertimbangkan.
Teori Modern menunjukkan tiga kegiatan proses hubungan
universal yang selalu muncul pada sistem manusia dalam perilakunya
berorganisasi, yaitu:
Komunikasi
Konsep keseimbangan
Proses pengambilan
keputusan
Tujuan Perkembangan Organisasi ;
1. Menciptakan keharmonisan hubungan kejra antara pimpinan
dengan staf anggota
organisasi.
2. Menciptakan kemampuan memecahkan persoalan organisasi
secara lebih terbuka
3. Menciptakan keterbukaan dalam berkomunikasi.
4. Merupakan semangat kerja para anggota organisasi dan
kemampuan
mengendalikan diri.
Sebagai contohnya : Bangunan piramida di Mesir dan candi
Borobudur di Indonesia harus melibatkan ratusan sampai ribuan orang dan
menggunakan ribuan batu sebagai bahan dasarnya. Tentu pekerjaan besar tersebut
harus dilakukan dengan perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian yang
cermat. Jadi, manajemen bisa juga disebut dengan kesatuan dari
kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Kita juga sebagai manusia sering melakukan
kegiatan manajemen, sejak dari kita anak-anak sampai dewasa nanti. Tanpa
memanage atau mengatur diri kita sendiri kita tidak bisa mencapai sesuatu yang
kita inginkan. Sebagai contoh kita ingin pergi ke sekolah terlebih dahulu kita
harus mengatur diri kita mulai dari bangun tidur hingga sampai di sekolah.
Jadi, seseorang yang memanage dirinya dengan sebaik-baiknya maka ia akan
mendapatkan sesuatu yang ditujunya.
Efektif dan efisiensi
Seringkali kita berbicara mengenai dua kata yang sering
dibicarakan secara bersamaan. Kata Efektif dan efisiensi. Dimana ada kata efektif pasti juga ada kata
efisien. Tapi, apakah kita tahu makna dari masing-masing dari kedua kata
tersebut. Misalnya dalam kalimat, Dengan penerapan teknologi tersebut
diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas atau dengan penggunaan
secara efektif dan efisien dapat mengurangi pemborosan energi. Efektif dan
efisien tersebut menjadi kata yang tidak terpisahkan.
Efektif
Efektivitas adalah pencapaian tujuan secara tepat atau
memilih tujuan-tujuan yang tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara
dan menentukan pilihan dari beberapa pilihan lainnya. Efektifitas bisa juga
diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan-tujuan yang
telah ditentukan. Sebagai contoh jika sebuah tugas dapat selesai dengan
pemilihan cara-cara yang sudah ditentukan, maka cara tersebut adalah benar atau
efektif.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, Kata efektif berarti
ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya);
manjur atau mujarab (tt obat); dapat membawa hasil; berhasil guna (tt
usaha, tindakan); mulai berlaku (tt undang-undang,
peraturan). Sedangkan definisi dari kata efektif yaitu suatu pencapaian tujuan
secara tepat atau memilih tujuan-tujuan yang tepat dari serangkaian alternatif
atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari beberapa pilihan lainnya.
Efektifitas bisa juga diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalam
pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Misalnya jika suatu pekerjaan
dapat selesai dengan pemilihan cara-cara yang sudah ditentukan, maka cara
tersebut adalah benar atau efektif.
Efisien
Sedangkan efisiensi adalah penggunaan sumber daya secara
minimum guna pencapaian hasil yang optimum. Efisiensi menganggap bahwa
tujuan-tujuan yang benar telah ditentukan dan berusaha untuk mencari cara-cara
yang paling baik untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Efisiensi hanya dapat
dievaluasi dengan penilaian-penilaian relatif, membandingkan antara masukan dan
keluaran yang diterima. Sebagai contoh untuk menyelesaikan sebuah tugas, cara A
membutuhkan waktu 1 jam sedang cara B membutuhkan waktu 2 jam, maka cara A
lebih efisien dari cara B. Dengan kata lain tugas tersebut dapat selesai
menggunakan cara dengan benar atau efisiensi.
Arti kata efisien menurut kamus besar bahasa Indonesia yaitu
tepat atau sesuai untuk mengerjakan (menghasilkan) sesuatu (dengan tidak
membuang-buang waktu, tenaga, biaya),
mampu menjalankan tugas dengan tepat dan cermat, berdaya guna, bertepat guna. Sedangkan
definisi dari efisien yaitu Sedangkan efisiensi adalah penggunaan sumber daya
secara minimum guna pencapaian hasil yang optimum. Efisiensi menganggap bahwa
tujuan-tujuan yang benar telah ditentukan dan berusaha untuk mencari cara-cara
yang paling baik untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Efisiensi hanya dapat
dievaluasi dengan penilaian-penilaian relatif, membandingkan antara masukan dan
keluaran yang diterima. Misalnya suatu pekerjaan dapat dikerjakan dengan cara A
dan cara B. Untuk cara A dapat dikerjakan selama 1 jam sedangkan cara B
dikerjakan dengan waktu 3 jam. dengan begitu dengan cara A (cara yang benar)
baru bisa dikatakan cara yang efisien bila dibandingkan dengan cara B.
Itulah perbedaan dari kata efektif dan efisien. Efektif
lebih kearah melakukan sesuatu dengan benar (do the thing right). Sedangkan efisien berarti melakukan sesuatu
yang benar (do the right thing). Jika
kita melakukan sesuatu sebaiknya secara efektif dan efisien. Do the Right thing
Right atau melakukan sesuatu yang benar dengan cara yang benar.
Sumber :
Sumber :
Sejarah perkembangan organisasi
Secara khusus komunikasi bertujuan untuk :
A. Pengertian komunikasi
Komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti sama atau menjadi milik bersama. Jika Anda berkomunikasi dengan orang lain , berarti Anda berusaha agar apa yang disampaikan kepada orang lain tersebut menjadi miliknya.
Berikut ini pengertian komunikasi berdasarkan para ahli :
sumber :
http://www.ilmusahid.com
- Menetapkan dan menyebarluaskan tujuan perusahaan
- Menyusun rencana untuk menyelesaiakan tujuan
- Mengorganisasi SDM serta sumber daya lainnya secara efekti dan efisisen.
- Menyeleksi , mengembangkan dan menilai anggota organisasi.
- Memimpin , mengarahkan , memotivasi dan menciptakan iklim yang memunculkan keinginan untuk memberikan kontribusi, dan
- Mengendalikan prestasi.
A. Pengertian komunikasi
Komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti sama atau menjadi milik bersama. Jika Anda berkomunikasi dengan orang lain , berarti Anda berusaha agar apa yang disampaikan kepada orang lain tersebut menjadi miliknya.
Berikut ini pengertian komunikasi berdasarkan para ahli :
- Onong Cahyana Effendi, komunikasi merupakan proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu , mengubah sikap , pendapat , atau perilaku , baik dengan cara lisan ( langsung ) ataupun tidak langsung ( melewati media ),
- Raymond Ross, komunikasi merupakan proses menyortir , memilih , serta pengiriman simbol - simbol yang sedemikian rupa sehingga membantu pendengar menanggapinya dengan respon atau makna dari pemikiran yang sama dengan yang dimaksudkan oleh komunikator.
- Harold Laswell, komunikasi merupakan gambaran mengenai siapa , berbicara apa , melewati media apa , terhadap siapa , serta apa dampaknya.
- Gerald R. Miller, komunikasi terjadi saat satu sumber menyampaikan pesan kepada penerima secara sadar untuk mempengaruhi perilaku mereka
- Himstreet dan Beaty, komunikasi merupakan sebuah proses pertukaran informasi antar individu melewati sebuah sistem yang lazim ( biasa ) , baik dengan simbol - simbol , sinyal - sinyal , maupun perilaku atau tindakan.
- Hovland, Janis serta Kelley, komunikasi adalah proses individu mengirimkan rangsangan ( stimulus ) yang biasanya dalam bentuk verbal untuk mengubah tingkah laku orang lain. Pada pengertian ini mereka berpendapat komunikasi merupakan sebuah proses.
- Bovee, komunikasi merupakan sebuah proses pengiriman atau penerimaan pesan.
- Laswell, komunikasi merupakan proses yang menggambarkan siapa mengatakan apa dengan cara apa , terhadap siapa dengan efek apa.
- Colin Cherry, komunikasi adalah proses dimana pihak - pihak saling menggunakan informasi untuk mencapai tujuan bersama dan berkaitan dengan hubungan yang ditimbulkan oleh penerus rangsangan serta pembangkitan balasannya.
- Kafried Knapp, komunikasi adalah interaksi antar pribadi yang menggunakan sistem simbol linguistik , seperti sistem simbol verbal ( kata - kata ) dan non verbal. Sistem ini dapat disosialisasikan dengan cara langsung atau tatap muka atau melalui media lain seperti tulisan , oral, dan visual.
sumber :
http://www.ilmusahid.com
macam - macam komunikasi dari organisasi tersebut
1. One Way Traffic: Komunkasi satu arah yang artinya komunikasi ini terjadi jika seseorang mengirim berita tidak bermaksud untuk menerima umpan balik (respon) dari orang yang menerimanya secara langsung. Jadi hanya bermaksud memberikan informasi atau menyampaikan perintah dari atasan untuk dikerjakan karyawan.
A : Si pengirim berita
B : Si penerima berita
2. Two Way Traffic: Komunikasi yang terjadi antara seseorang dengan orang lain dimana kedua orang tersebut sama-sama aktif dalam memberikan tanggapan. Jadi baik komunikator maupun komunikan sama-sama aktif dalam berinteraksi.Two way traffic ini biasanya dilakukan di antara sesama teman atau sesama karyawan yang berada dalam tingkatan struktur organisasi yang sama.
A BA : Si pengirim berita
B : Si penerima berita
Sumber :
organisasi yang masuk ke dalam kategori one way traffic dan two way traffic
Rumus yang digunakan adalah : R = N ( N – 1 )
Keterangan : R adalah relationship yaitu tata hubungan yang terjadi sebagai akibat bertambahnya jumlah orang yang melakukan komunikasi.
N adalah Number yaitu jumlah yang artinya jumlah orang yang ada dalam organisasi atau jumlah anggota organisasi atau bisa juga jumlah unit kerja dalam organisasi.
Contohnya : R = 4 ( 4 – 1)
= 4 (3)
= 1
Keterangan : R adalah relationship yaitu tata hubungan yang terjadi sebagai akibat bertambahnya jumlah orang yang melakukan komunikasi.
N adalah Number yaitu jumlah yang artinya jumlah orang yang ada dalam organisasi atau jumlah anggota organisasi atau bisa juga jumlah unit kerja dalam organisasi.
Contohnya : R = 4 ( 4 – 1)
= 4 (3)
= 1
Referensi :
http://cheeqajelasbanget.blogspot.co.id/2009/11/tugas-pertama-teori-organisasi.html
Menghitung jumlah arus tata hubungan yang ada dalam organisasi menggunakan rumus J.E.Walters
Komunikasi
dalam organisasi sangat penting karena dengan adanya komunikasi maka seseorang
bisa berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran yang bisa
menambah wawasan seseorang dalam bekerja atau menjalani kehidupan sehari-hari.
Maka untuk membina hubungan kerja antar pegawai maupun antar atasan bawahan
perlulah membicarakan komunikasi secara lebih terperinci.
Dalam
menyalurkan solusi dan ide melalui komunikasi harus ada si pengirim berita
(sender) maupun si penerima berita (receiver). Solusi-solusi yang diberikan pun
tidak diambil seenaknya saja, tetapi ada penyaringan dan seleksi, manakah
solusi yang terbaik yang akan diambil, dan yang akan dilaksanakan oleh
organisasi tersebut agar mencapai tujuan, serta visi, misi suatu organisasi.
Tahap-tahap
menyalurkan ide melalui komunikasi :
• Pengirim
pesan (sender) dan isi pesan/materi
Pengirim
pesan adalah orang yang mempunyai ide untuk disampaikan kepada seseorang dengan
harapan dapat dipahami oleh orang yang menerima pesan sesuai dengan yang
dimaksudkannya. Pesan adalah informasi yang akan disampaikan atau diekspresikan
oleh pengirim pesan. Pesan dapat verbal atau non verbal dan pesan akan efektif
bila diorganisir secara baik dan jelas.
Materi pesan
dapat berupa :
a. Informasi
b. Ajakan
c. Rencana
kerja
d.
Pertanyaan dan sebagainya
• Penyaluran
Pada tahap
ini pengirim pesan membuat kode atau simbol sehingga pesannya dapat dipahami
oleh orang lain. Biasanya seorang manajer menyampaikan pesan dalam bentuk kata-kata,
gerakan anggota badan, (tangan, kepala, mata dan bagian muka lainnya).Tujuan
penyampaian pesan adalah untuk mengajak, membujuk, mengubah sikap, perilaku
atau menunjukkan arah tertentu.
• Penerima
pesan
Penerima
pesan adalah orang yang dapat memahami pesan dari sipengirim meskipun dalam
bentuk code/isyarat tanpa mengurangi arti pesan yang dimaksud oleh pengirim
• Pengertian
Setelah
pesan diterima melalui indera (telinga, mata dan seterusnya) maka si penerima
pesan harus dapat mengartikan simbul/kode dari pesan tersebut, sehingga dapat
dimengerti /dipahaminya.
• Tindakan
Setelah
pesan dimengerti oleh si penerima, maka si penerima dapat melakukan sesuatu
sesuai dengan pesan yang disampaikan, misalnya melaksanakan perintah.
• Balikan
(feedback)
Balikan
adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari penerima pesan dalam
bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang pengirim pesan tidak akan
tahu dampak pesannya terhadap sipenerima pesan Hal ini penting bagi manajer
atau pengirim pesan untuk mengetahui apakah pesan sudah diterima dengan
pemahaman yang benar dan tepat. Balikan dapat disampaikan oleh penerima pesan
atau orang lain yang bukan penerima pesan. Balikan yang disampaikan oleh
penerima pesan pada umumnya merupakan balikan langsung yang mengandung
pemahaman atas pesan tersebut dan sekaligus merupakan apakah pesan itu akan
dilaksanakan atau tidak Balikan yang diberikan oleh orang lain didapat dari
pengamatan pemberi balikan terhadap perilaku maupun ucapan penerima pesan. Pemberi
balikan menggambarkan perilaku penerima pesan sebagai reaksi dari pesan yang
diterimanya. Balikan bermanfaat untuk memberikan informasi, saran yang dapat
menjadi bahan pertimbangan dan membantu untuk menumbuhkan kepercayaan serta
keterbukaan diantara komunikan, juga balikan dapat memperjelas persepsi
Hambatan-Hambatan
Komunikasi
1.
Mendengar.
Biasanya
kita mendengar apa yang ingin kita dengar. Banyak hal atau informasi yang ada
di sekeliling kita, namun tidak semua yang kita dengar dan tanggapi.Informasi
yang menarik bagi kita, itulah yang ingin kita dengar.
2.
Mengabaikan informasi yang bertentangan dengan apa yang kita ketahui.
3. Menilai
sumber.
Kita
cenderung menilai siapa yang memberikan informasi.Jika ada anak kecil yang
memberikan informasi tentang suatu hal, kita cenderung mengabaikannya.
4. Persepsi
yang berbeda. Komunikasi tidak akan berjalan efektif, jika persepsi si
pengirim pesan tidak sama dengan si penerima pesan. Perbedaan ini bahkan bisa
menimbulkan pertengkaran, diantara pengirim dan penerima pesan.
5. Kata yang
berarti lain bagi orang yang berbeda. Kita sering mendengar kata yang
artinya tidak sesuai dengan pemahaman kita. Seseorang menyebut akan datang
sebentar lagi, mempunyai arti yang berbeda bagi orang yang menanggapinya.
Sebentar lagi bisa berarti satu menit, lima menit, setengah jam atau satu jam
kemudian.
6. Sinyal
nonverbal yang tidak konsisten.
Gerak-gerik
kita ketika berkomunikasi – tidak melihat kepada lawan bicara, tetap dengan
aktivitas kita pada saat ada yang berkomunikasi dengan kita-, mampengaruhi
porses komunikasi yang berlangsung.
7. Pengaruh
emosi.
Pada keadaan
marah, seseorang akan kesulitan untuk menerima informasi. apapun berita atau
informasi yang diberikan, tidak akan diterima dan ditanggapinya.
8. Gangguan.
Gangguan ini
bisa berupa suara yang bising pada saat kita berkomunikasi, jarak yang jauh,
dan lain sebagainya.
Faktor-faktor
perubahan komunikasi dalam organisasi:
Proses perubahan organisasi adalah konsep daur hidup atau life cycle. Organisasi mengalami proses kelahiran pertumbuhan, berkembang, kematangan, kemunduran dan akhirnya mengalami kematian sebagaimana dalam semua sistem biologi dam sistem sosial. Fase-fase perkembangan organisasi juga memiliki sifat kuaintitatif dan kualitatif yang merupakan indikator ” mati-hidup ” suatu organisasi.Organisasi juga harus melihat arah perubahan lingkungan yang pasti dan yang tidak pasti. Artinya, organisasi adaptif atas perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitarnya.Oleh karena itu, suatu organisasi haruslah mengembangkan strategi dalam mengadaptasi perubahan lingkungan, termasuk strategi dalam melakukan kontrol terhadap lingkungan.Untuk itu perlu kiranya merencanakan perubahan organisasi, termasuk di dalamnya yaitu mengembangkan organisasi.
Adapun
Proses dari perubahan:
1. Mengadakan
pengkajian
2. Mengadakan
identifikasi
3. Menentukan
strategi
4. Melakukan
evaluasi.
Faktor-faktor
penyebab Perubahan organisasi dibedakan menjadi dua,antara lain:
1. Faktor
Intern
a.
Perubahan kebijakan lingkungan
b.
Perubahan tujuan
c.
Perluasan wilayah operasi tujuan
d.
Volume kegiatan bertambah banyak
e.
Sikap& perilaku dari para anggota organisasi.
2. Faktor
Ekstern
a. Politik
b. Hukum
c.
Kebudayaan
d. Teknologi
e. Sumber
daya alam
f. Demografi
g. Sosiologi
Sikap dalam
menghadapi perubahan lingkungan:
1. Mengadakan
perubahan struktur organisasi.
2. Mengubah
sikap & perilaku pegawai.
3. Mengubah
tata aliran kerja.
4. Mengubah
peralatan kerja.
5. Mengubah
prosedur kerja.
6. Mengadakan
perubahan dalam hubungan kerja antar personel.
Pengembangan Organisasi
Pengembangan Organisasi
1.
Pengertian Pengembangan
a. Suatu
penyempurnaan yang terencana dalam fungsi menyeluruh (nilai dan terstuktur)
suatu organisasi.
b. Strategi
untuk merubah nilai-nilai daripada manusia dan struktur organisasi itu adaptif
dengan lingkungan.
2. Perlunya
Pengembangan Organisasi
Dalam kenyataannya organisasi sering terjadi stagnan yang disebabkan ke-engganan manusia untuk mengikuti perubahan, dimana perubahan di anggap bisa menyebabkan dis equilibrium.Hal ini mengakibatkan patologi dalam organisasi sehingga perlu dilakukan evaluasi, adaptasi, kaderisasi dan inovasi.
Dalam kenyataannya organisasi sering terjadi stagnan yang disebabkan ke-engganan manusia untuk mengikuti perubahan, dimana perubahan di anggap bisa menyebabkan dis equilibrium.Hal ini mengakibatkan patologi dalam organisasi sehingga perlu dilakukan evaluasi, adaptasi, kaderisasi dan inovasi.
3.
Faktor-faktor yang menyebabkan pengembangan komunikasi:
1. Kekuatan
eksternal
a. Kompetisi
yang semakin tajam dalam organisasi
b.
Perkembangan IPTEK.
c. Perubahan
lingkungan, baik lingkungan fisik maupun sosial yang membuat organisasi
berfikir bagaimana mendapatkan sumber diluar organisasi untuk masa depan
organisasi.
2. Kekuatan
internal
a. Struktur
b. Sistem
dan prosedur
c.
Perlengkapan dan fasilitas
d. Proses
dan saran apabila tidak cocok akan membuat organisasi melalui perbaikan.
e. Perubahan
organisasi di lakukan untuk mencocokkan dengan kebutuhan yang ada.
4.
Karakteristik Pengembangan Organisasi
a. Keputusan
penuh dengan pertimbangan
b.
Diterapkan semua sub sistem manusia,baik individu kelompok dan organisasi.
c. Menerima
intervensi baik dari dalam maupun dari luar organisasi yang mempunyai kedudukan
di luar mekanisme organisasi.
d.
Kolaborasi
e. Teori
sebagai analisis.
5.
Langkah-langkah pengembangan organisasi:
a. Penilaian
keadaan
b. Pemecahan
masalah
c.
Implementasi
d. Evaluasi
METODE
PERKEMBANGAN ORGANISASI
Dalam
kegiatan pengembangan organisasi terdapat berbagai macam metode yang pada
dasarnya dapat dikelompokan dalam dua macam, yaitu metode perkembangan
perilaku, dan metode pengembangan ketrampilan dan sikap
METODE PENGEMBANGAN
PERILAKU
Metode
pengembangan perilaku atau Behavorial Development Methode merupakan metode yang
berusaha menyelidiki secara mandalam tentang proses perilaku kelompok dan
individu. Hal itu dapat dilakukan dengan mempergunakan beberapa cara. Dengan
kata lain, metode pengembangan perilaku dapat dibedakan menjadi beberapa macam.
Dalam buku ini hanya disebutkan empat macam, yaitu jaringan manajerial, latihan
kepekaan, pembentukan tim, dan umpan balik survai.
JARINGAN MANAJERIAL
JARINGAN MANAJERIAL
Jaringan
manajerial atau kisi manajerial (manager grid), disebut juga latihan jaringan
(grid training), adalah suatu metode pengembangan organisasi yang didasarkan
jaringan manajerial. Teori ini dipelopori olehRobert Blake dan Jane
Mouton.Dalam metoe ini dikenal dua dimensi perilaku pimpinan, yaitu perilaku
pimpinan yang memusatkan perhatian pada produksi, dan perilaku pimpinan yang
memusatkan perhatian pada orang. Dari segi intensitasnya, seorang pemimpin
mungkin dapat menerapkan sekaligus dua macam perilaku tersebut dalam intensitas
yang sama atau berbeda.
Menurut
Robert Blake dan Mouton, gaya kepemimpinan akan menjadi sangat efektif apabila
perhatian pimpinan terhadap produksi dsan orang dalam keadaan seimbang. Dalam
hal demikian pimpinan menunjukan perhatian yang tinggi baik terhadap produksi
maupun terhadap orang. Metode ini melahirkan lima macam gaya kepemimpinan yang
masing masing merupakan kombinasi dari perilaku pimpinan, antara perilaku
pimpinan yang memusatkan perhatian kepada produksi dan perilaku pimpinan yang memusatkan
perhatian kepada orang.
Kelima gaya
kepemimpinan itu dapat dijelaskan dengan mempergunakan gambar jaringan
manajerial di bawah ini. Sumbu X menunjukan perilaku pimpinan yang memusatkan
perhatian kepada orang, sedangkan sumbu Y menunjukan perilaku pimpinan yang
memusatkan perhatian kepada produksi.
Menurut
gambar tersebut, lima gaya kepamimpinan dalam manajerial grid, adalah sebagai
berikut:
(1) Grid
1.1 menunjukan perilaku pimpinan dengan perhatan yang rendah baik terhadap
produksi maupun terhadap orang. Pada hrid ini pimpinan hanya bertindak sebagai
perantara, menyalurkan informasi dari atasan kepada bawahan.
(2) Grid
9.1 menunjukan perilaku pimpinan dengan perhatian yang tinggi terhadap produksi
dan rendah terhadap orang. Pimpinan lebih mementingkan tingkat produksi dan
kurang memperhatikan orang-orang yang membantunya.Pada grid ini pemimpin labih
bersifat otoriter.
(3) Grid
1.9 menunjukan perilaku pimpinan dengan perhatian yang rendah terhadap produksi
dan perhatian yang tinggi terhadap orang. Pada grid ini pimpinan berusaha
menciptakan linngkungan dan suasana kerja yang penuh persahabatan.
(4) Grid
9.9 menunjukan adanya perilaku pimpinan dengan perhatian yang tinggi terhadap
orang, perhatian yang tinggi pula terhadap produksi. Pada grid inilah menurut
Robert Blake dan Jane Mouton terdapat gaya kepemimpinan yang palin efektif.
Pada grid ini terdapat perhatian yang seimbang pada orang dan produksi.
(5) Grid
5.5 menunjukan adanya perilaku pimpinan dengan perhatian yang medium baik
terhadap orang maupun terhadap produksi. Dari segi produksi pimpinan tidak mau
membuat target yang tinggi yang mungkin sulit untuk dicapai.
Sumber :