Keamanan Sistem
 Keamanan Sistem mengacu pada perlindungan terhadap semua sumber daya informasi perusahaan dari ancaman oleh pihak-pihak yang tidak berwenang.

Tujuan-tujuan Keamanan sistem

  • Kerahasiaan, perusahaan berusaha melindungi data dan informasi dari orang-orang yang tidak berhak.
  • Ketersediaan, tujuan CBIS adalah menyediakan data dan informasi bagi mereka yang berwenang untuk menggunakannya.
  • Integritas, semua subsistem CBIS harus menyediakan gambaran akurat dari sistem fisik yang diwakilinya.

Ancaman Keamanan
1. Pengungkapan tidak sah dan pencurian
2. Penggunaan tidak sah
3. Penghancuran tidak sah dan penolakan jasa Orang dapat merusak / menghancurkan
4. Modifikasi tidak sah

Pengendalian Akses:
1. Indentifikasi User.
2. Pembuktian Keaslian User.
3. Otorisasi User.

Kontrol Sistem
Tujuan pengontrolan adalah, untuk memastikan bahwa Sistem Informasi telah diimplementasikan seperti yang direncanakan.
  • system beroperasi seperti yang dikehendaki.
  • operasi tetap dalam keadaan aman dari penyalahgunaan atau gangguan.

Empat property Keamanan Sebuah system :
  • Integritas, suatu konsep berkaitan dengan konsistensi dalam tindakan-tindakan, nilai-nilai, metode-metode, ukuran-ukuran, prinsip-prinsip, ekspektasi-ekspektasi dan berbagai hal yang dihasilkan. Orang berintegritas berarti memiliki pribadi yang jujur dan memiliki karakter kuat. 
  • Audibilitas, ia akan bersifat audible jika ia memiliki visibilitas dan accountability (daya perhitungan).
  •  Daya kontrol, daya kontrol memungkinan manajer untuk menangani pengerahan/penghambatan pengaruh system. 
  • Authentification, adalah proses untuk memastikan bahwa pelaku adalah benar-benar pelaku. Proses ini memastikan supaya kalau ada yang mengaku sebagai orang lain bisa terdeteksi sebagai orang lain. Demikian juga jika memang benar pelaku, maka proses juga dapat memastikan bahwa yang mengaku sebagai pelaku benar-benar sebagai pelaku.
Kontrol Proses Pengembangan :
  • Fase Perencanaan
    Mendefinisikan tujuan dan kendala
  •  Fase Analisis & Disain
    Mengidentifikasi kebutuhan informasi
    Menentukan kriteria penampilan 
    Menyusun disain dan standar operasi CBIS
  • Fase Implementasi
    1.Mendefinisikan program pengujian yang dapat diterima.
    2.Memastikan apakah memenuhi criteria penampilan.
    3.Menetapkan prosedur utk memelihara CBIS.
  • Fase Operasi & Kontrol
    1.Mengontrol CBIS selagi berevolusi selama fase SLC.
    2.Memastikan bahwa CBIS yang diimplementasikan dapat memenuhi kebutuhan.
Kontrol Desain Sistem 

Tujuan Dari Kontrol Desain Sistem yaitu :
  • Untuk memastikan bahwa disainnya bisa meminimalkan kesalahan, mendeteksi kesalahan dan mengoreksinya
  • Permulaan Dokumentasi Sumber
    1. Perancangan dokumentasi
    2. Pemerolehan dokumentasi
    3. Kepastian keamanan dokumen
  • Kewenangan
    1. Bagaimana entry data akan dibuat menjadi dokumen dan oleh siapa
    2. Pembuatan Input Komputer
    3. Mengidentifikasi record input yang salah dan memastikan semua data input diproses
  • Penanganan Kesalahan
    1. Mengoreksi kesalahan yang telah dideteksi dan menggabungkan record yg telah dikoreksi ke record entry
  • Penyimpanan Dokumen Sumber
    Menentukan bagaimana dokumen akan disimpan dan dalam kondisi bagaimana dapat dikeluarkann dan mengoreksinya.
Kontrol Pengoprasian Sistem

1. Struktur organisasional
2. Kontrol perpustakaan perpustakaan komputer
3. Pemeliharaan peralatan
4. Kontrol lingkungan dan keamanan fasilitas
5. Perencanaan disaster :
    i. Rencana keadaan darurat
        ii. Rencana backup
       iii. Rencana record penting


Studi Kasus

Pada tahun 2001. Dunia perbankan Indonesia dihebohkan oleh kasus situs asli tapi palsu layanan internet banking milik BANK CENTRAL ASIA (BCA). Steven Haryanto, adalah orang dibalik kasus yang sering disebut kasus klik BCA atau kasus Typo BCA itu. Mantan mahasiswa ITB yang juga mantan karyawan media online itu dengan sengaja membuat beberapa situs dan mendaftarkan secara resmi nama domainyang merupakan pelesetan dari situs asli internet banking BCA, tak hanya itu tampilan yang ada pada situs palsu itu pun sama persis dengan situs internetbanking BCA, http://www.klikbca.com , terhitung lima situs yang ia buat, seperti:


wwwklikbca.com
kilkbca.com
clikbca.com
klickbca.com
klikbac.com
 Orang tidak akan sadar bahwa dirinya telah menggunakan situs palsu tersebut karena tampilan yang disajikan serupa dengan situs aslinya.  Hacker tersebut mampu mendapatkan User ID dan password dari pengguna yang memasuki situs palsu tersebut.
 Namun, hacker tersebut tidak bermaksud melakukan tindakan kriminal seperti mencuri dana nasabah, hal ini murni dilakukan atas- keingintahuannya mengenai seberapa banyak orang yang tidak sadar menggunakan situs klikbca.com, Sekaligus menguji tingkat keamanan dari situs milik BCA tersebut. Steven Haryanto dapat disebut sebagai hacker, karena dia telah mengganggu suatu system milik orang lain, yang dilindungi privasinya. Sehingga tindakan Steven ini disebut sebagai hacking.

 Steven dapat digolongkan dalam tipe hacker sebagai gabungan white-hat hackerdan black-hat hacker, dimana Steven hanya mencoba mengetahui seberapa besar tingkat keamanan yang dimiliki oleh situs internet banking Bank BCA. Disebut white-hat hacker karena dia tidak mencuri dana nasabah, tetapi hanya mendapatkan User ID dan password milik nasabah yang masuk dalam situs internet banking palsu.
 Namun tindakan yang dilakukan oleh Steven, juga termasuk black-hat hackerkarena membuat situs palsu dengan diam-diam mengambil data milik pihak lain. Hal-hal yang dilakukan Steven antara lain scans, sniffer, dan password crackers.
 Karena perkara ini kasus pembobolan internet banking milik bank BCA, sebab dia telah mengganggu suatu system milik orang lain, yang dilindungi privasinya dan pemalsuan situs internet bangking palsu.
 Maka perkara ini bisa dikategorikan sebagai perkara perdata. Melakukan kasus pembobolan bank serta telah mengganggu suatu system milik orang lain, dan mengambil data pihak orang lain yang dilindungi privasinya artinya mengganggu privasi orang lain dan dengan diam-diam mendapatkan User ID dan password milik nasabah yang masuk dalam situs internet banking palsu.

Empat Property dari Studi Kasus 

  • Integritas, suatu konsep berkaitan dengan konsistensi dalam tindakan-tindakan, nilai-nilai, metode-metode, ukuran-ukuran, prinsip-prinsip, ekspektasi-ekspektasi dan berbagai hal yang dihasilkan. Orang berintegritas berarti memiliki pribadi yang jujur dan memiliki karakter kuat.
    Contoh dari kasusnya  : Orang tidak akan sadar bahwa dirinya telah menggunakan situs palsu tersebut karena tampilan yang disajikan serupa dengan situs aslinya.  Hacker tersebut mampu mendapatkan User ID dan password dari pengguna yang memasuki situs palsu tersebut.

  • Audibilitas, ia akan bersifat audible jika ia memiliki visibilitas dan accountability (daya perhitungan).
    Contoh dari kasusnya  : Namun tindakan yang dilakukan oleh Steven, juga termasuk black-hat hackerkarena membuat situs palsu dengan diam-diam mengambil data milik pihak lain. Hal-hal yang dilakukan Steven antara lain scans, sniffer, dan password crackers.

  • Daya kontrol, daya kontrol memungkinan manajer untuk menangani pengerahan/penghambatan pengaruh system.
    Contoh dari kasus : Karena perkara ini kasus pembobolan internet banking milik bank BCA, sebab dia telah mengganggu suatu system milik orang lain, yang dilindungi privasinya dan pemalsuan situs internet bangking palsu.

  • Authentification, adalah proses untuk memastikan bahwa pelaku adalah benar-benar pelaku. Proses ini memastikan supaya kalau ada yang mengaku sebagai orang lain bisa terdeteksi sebagai orang lain. Demikian juga jika memang benar pelaku, maka proses juga dapat memastikan bahwa yang mengaku sebagai pelaku benar-benar sebagai pelaku
    Contoh dari Kasus : Steven dapat digolongkan dalam tipe hacker sebagai gabungan white-hat hackerdan black-hat hacker, dimana Steven hanya mencoba mengetahui seberapa besar tingkat keamanan yang dimiliki oleh situs internet banking Bank BCA. Disebut white-hat hacker karena dia tidak mencuri dana nasabah, tetapi hanya mendapatkan User ID dan password milik nasabah yang masuk dalam situs internet banking palsu.



SUMBER : 





Keamanan dan Kontrol sistem Informasi

Definisi Kepimpinan

Kepemimpinan atau leadership merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu social, sebab prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan dapat mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan manusia. Ada banyak pengertian yang dikemukakan oleh para pakar menurut sudut pandang masing-masing, definisi-definisi tersebut menunjukkan adanya beberapa kesamaan.

Pengertian Kepemimpinan Menurut Para ahli

Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.

Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpnan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok

Macam-Macam Gaya Kepemimpinan

1. Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian

Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan.

2. Gaya Kepemimpinan Demokratis / Democratic

Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya.

3. Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire

Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi.

EMPAT GAYA KEPEMIMPINAN DARI EMPAT MACAM KEPRIBADIAN

Keempat gaya kepemimpinan berdasarkan kepribadian adalah :

1. Gaya Kepemimpinan Karismatis

2. Gaya Kepemimpinan Diplomatis

3. Gaya Kepemimpinan Otoriter

4. Gaya Kepemimpinan Moralis

GAYA KEPEMIMPINAN KARISMATIS

Kelebihan gaya kepemimpinan karismatis ini adalah mampu menarik orang. Mereka terpesona dengan cara berbicaranya yang membangkitkan semangat. Biasanya pemimpin dengan gaya kepribadian ini visionaris. Mereka sangat menyenangi perubahan dan tantangan.

Mungkin, kelemahan terbesar tipe kepemimpinan model ini bisa di analogikan dengan peribahasa Tong Kosong Nyaring Bunyinya. Mereka mampu menarik orang untuk datang kepada mereka. Setelah beberapa lama, orang – orang yang datang ini akan kecewa karena ketidak-konsisten-an. Apa yang diucapkan ternyata tidak dilakukan. Ketika diminta pertanggungjawabannya, si pemimpin akan memberikan alasan, permintaan maaf, dan janji.

GAYA KEPEMIPINAN DIPLOMATIS

Kelebihan gaya kepemimpinan diplomatis ini ada di penempatan perspektifnya. Banyak orang seringkali melihat dari satu sisi, yaitu sisi keuntungan dirinya. Sisanya, melihat dari sisi keuntungan lawannya. Hanya pemimpin dengan kepribadian putih ini yang bisa melihat kedua sisi, dengan jelas! Apa yang menguntungkan dirinya, dan juga menguntungkan lawannya.

Kesabaran dan kepasifan adalah kelemahan pemimpin dengan gaya diplomatis ini. Umumnya, mereka sangat sabar dan sanggup menerima tekanan. Namun kesabarannya ini bisa sangat keterlaluan. Mereka bisa menerima perlakuan yang tidak menyengangkan tersebut, tetapi pengikut-pengikutnya tidak. Dan seringkali hal inilah yang membuat para pengikutnya meninggalkan si pemimpin.

GAYA KEPEMIMPINAN OTORITER

Kelebihan model kepemimpinan otoriter ini ada di pencapaian prestasinya. Tidak ada satupun tembok yang mampu menghalangi langkah pemimpin ini. Ketika dia memutuskan suatu tujuan, itu adalah harga mati, tidak ada alasan, yang ada adalah hasil. Langkah – langkahnya penuh perhitungan dan sistematis.

Dingin dan sedikit kejam adalah kelemahan pemimpin dengan kepribadian merah ini. Mereka sangat mementingkan tujuan sehingga tidak pernah peduli dengan cara. Makan atau dimakan adalah prinsip hidupnya.

GAYA KEPEMIMPINAN MORALIS

Kelebihan dari gaya kepemimpinan seperti ini adalah umumnya Mereka hangat dan sopan kepada semua orang. Mereka memiliki empati yang tinggi terhadap permasalahan para bawahannya, juga sabar, murah hati Segala bentuk kebajikan ada dalam diri pemimpin ini. Orang – orang yang datang karena kehangatannya terlepas dari segala kekurangannya.

Kelemahan dari pemimpinan seperti ini adalah emosinya. Rata orang seperti ini sangat tidak stabil, kadang bisa tampak sedih dan mengerikan, kadang pula bisa sangat menyenangkan dan bersahabat.

Jika saya menjadi pemimpin, Saya akan lebih memilih gaya kepemimpinan demokratis.
Karena melalui gaya kepemimpinan seperti ini semua permasalahan dapat di selesaikan dengan kerjasama antara atasan dan bawahan. Sehingga hubungan atasan dan bawahan bisa terjalin dengan baik.

Refrensi:




Penjelasan dan macam - macam gaya Kepemimpinan

Organisasi pemuda zaman dahulu tidak terlalu mendapat area luas untuk beraksi atau dalam kata lain tidak diberikan hak se bebas mungkin dikarenakan dihalanginoleh golongan tua. Kalau yabg sekarang, organisasi pemuda lebih mengambil alsi nyata dalam pemerintahan.

Sumber : https://brainly.co.id/tugas/1649743

Perbedaan Organisasi zaman dulu dan sekarang


Berdasarkan Konsep, Sikap, Sifat Dan Cara-Cara Pemimpin Tersebut Melakukan Dan Mengembangkan Kegiatan Kepemimpinan Dalam Lingkungan Kerja Yang Dipimpinnya. Kepemimpinan Dapat Diklasifikasikan Kedalam Empat Tipe Yaitu :

1. Tipe Otoriter (Auhoritarian )

Tipe Ini Memiliki Ciri-Ciri Sebagai Berikut :

Sebagai Diktator
Menggerakan &Memaksa
Menunjuk & Memberi Perintah
Menyampaikan Instruksi
Tidak Adanya Rapat Atau Musyawarah
Pengawasan Adalah Pengontrolan, Bersifat Inspeksi
Timbul Oposisi,Menyerah Tanpa Kritik, Abs,
Sifat Apatis, Agresif.

2. Tipe Laizess Faire
Tipe Ini Memiliki Ciri-Ciri Sebagai Berikut :
Membiarkan Bawahan
Kontrol & Koreksi Tidak Ada
Tanpa Petunjuk & Saran
Tanggungjawab Dan Kekuasaan Simpang Siur.
(Kekacauan, Keberhasilan Karena Kematangan)

3. Tipe Pseudo-Demokratis

Tipe Ini Memiliki Ciri-Ciri Sebagai Berikut :

Demokratis Semu
Manipulasi Diplomatik
Keputusan Akhir Pada Pemimpin

4.Tipe Demokratis

Tipe Ini Memiliki Ciri-Ciri Sebagai Berikut :

Bukan Dikatator , Ditengah-Tengah 
Stimulasi Anggota – Produktif
Tindakan Sesuai Kepentingan & Kesanggupan Bersama
Terbuka Atas Saran/Kritik/Pendapat/Ide
Sharing Power & Authorithy
Kekeluargaan Dan Persatuan
Mendelegasikan Sebagian Kekuasaan Dan Tanggungjawab.
Mengembangkan Kapasitas Diri Pribadi Sebagai Pemimpin.


Sumber :

Tipe - Tipe Kepemimpinan

Sejarah Pengembangan Organisasi sangat erat hubungannya dengan teori organisasi. Teori Organisasi meliputi teori organisasi klasik, teori organisasi neoklasik, dan teori organisasi modern.

Teori Organisasi Klasik
Teori klasik (classical theory) kadang-kadang disebut juga teori tradisional yang berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai tahun 1800( abad 18).
Dalam teori ini, organisasi secar umum digambarkan oleh para teoritisi klasik sebagai organisasi yang sangat tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku dan tidak mengandung kreatifitas. Dalam teori ini organisasi didefinisikan sebagai struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain bila orang-orang bekerja sama.
Teori Klasik berkembang dalam 3 aliran yaitu: teori birokrasi, teori administrasi, dan manajemen ilmiah.

I. Teori Birokrasi
Teori ini dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic dan Spirit of Capitalism”.
Karakteristik-karakteristik birokrasi menurut Max Weber:
1. Pembagian Kerja yang jelas.
2. Hirarki wewenang yang dirumuskan secara baik
3. Program rasional dalam mencapai tujuan organisasi
4. Sistem prosedur bagi penanganan situasi kerja
5. Sistem aturan yang mencakup Hak dan Kewajiban posisi para pemegang jabatan
6. Hubungan antar pribadi yang bersifat impersonal.

II. Teori Administrasi
Teori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reiley dari Amerika.
Henri Fayol mengemukakan dan mambahas 14 kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan teori ini yaitu:
- Pembagian Kerja / Division of Work
- Wewenang dan Tanggung jawab
- Disiplin
- Kesatuan perintah
- Kesatuan pengarahan
- Mendahulukan kepentingan umum dari pada pribadi
- Balas jasa
- Sentralisasi
- Rantai scalar
- Aturan
- Keadilan
- Kelanggengan personalia
- Inisiatif
- Semangat korps

III. Manajemen Ilmiah
Manajemen Ilmiah dikembangkan oleh Frederick Winslow Taylor tahun 1900. Ada beberapa pendapat tentang manajemen ilmiah, salah satunya adalah mengatakan manajemen ilmiah merupakan penerapan metode ilmiah pada studi, analisa, dan pemecahan masalah-masalah organisasi.
Taylor mengemukakan empat kaidah dasar manajemen yang harus dilaksanakan dalam organisasi perusahaan, yaitu:
o Menggantikan metoda-metoda kerja dalam praktek dengan berbagai metoda yang dikembangkan atas dasar ilmu pengetahuan tentang kerja yang ilmiah dan benar.
o Mengadakan seleksi, latihan-latihan dan pengembangan para karyawan secara ilmiah.
o Pengembangan ilmu kerja serta seleksi, latihan dan pengembangan secara ilmiah harus diintegrasikan.
o Untuk mecapai manfaat manajemen ilmiah, perlu dikembangkan semangat dan mental para karyawan.
Teori organisasi klasik sepenuhnya hanya menguraikan anatomi organisasi formal. Dalam organisasi formal ada empat unsure pokok yang selalu muncul, yaitu:
 System Kegiatan yang terkoordinasi
 Kelompok orang
 Kerjasama
 Kekuasaan dan kepemimpinan

Menurut para pengikut aliran teori klasik, adanya suatu organisasi formal sangat tergantung pada empat kondisi pokok, yaitu:
 Kekuasaan
 Saling melayani
 Doktrin
 Disiplin

Teori Organisasi Neoklasik
Teori Neoklasik secara sederhana dikenal sebagai aliran hubungan manusiawi(The Human Relation Movement). Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Dasar teori ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya. Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan inspirasi percobaan-percobaan yang dilakukan di Howthorne dan dari tulisan Huga Munsterberg.
Percobaan-percobaan ini dilakukan dari tahun 1924 sampai 1932 yang menandai permulaan perkembangan teori hubungan manusiawi dan merupakan kristalisasi teori neoklasik. Pada akhirnya percobaan Howthorne menunjukkan bagaimana kegiatan kelompok-kelompok kerja kohesif sangat berpengaruh pada operasi organisasi.
Dalam hal pembagian kerja, teori neoklasik mengemukakan perlunya hal-hal sebagai berikut:
 Partisipai
 Perluasan kerja
 Manajemen bottom-up

Teori Organisasi Modern
Teori modern biasanya disebut juga sebagai analisa sistem pada organisasi. Teori modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan dan saling ketergantungan, yang di dalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu sistem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan sistem terbuka.

Teori modern dikembangkan tahun 1950, dalam banyak hal yang mendalam teori modern dengan klasik berbeda, perbedaan tersebut diantaranya:

 Teori Klasik memusatkan pandangannya pada analisa dan deskripsi organisasi, membicarakan konsep koordinasi, scalar dan vertikal.

 Teori Modern menekankan pada perpaduan dan perancangan menjadikan pemenuhan suatu kebutuhan yang menyeluruh, lebih dinamis dan lebih banyak variabel yang dipertimbangkan.
Teori Modern menunjukkan tiga kegiatan proses hubungan universal yang selalu muncul pada sistem manusia dalam perilakunya berorganisasi, yaitu:
 Komunikasi
 Konsep keseimbangan
 Proses pengambilan keputusan

Tujuan Perkembangan Organisasi ;
1. Menciptakan keharmonisan hubungan kejra antara pimpinan dengan staf anggota
organisasi.
2. Menciptakan kemampuan memecahkan persoalan organisasi secara lebih terbuka
3. Menciptakan keterbukaan dalam berkomunikasi.
4. Merupakan semangat kerja para anggota organisasi dan kemampuan
mengendalikan diri.

Sebagai contohnya : Bangunan piramida di Mesir dan candi Borobudur di Indonesia harus melibatkan ratusan sampai ribuan orang dan menggunakan ribuan batu sebagai bahan dasarnya. Tentu pekerjaan besar tersebut harus dilakukan dengan perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian yang cermat. Jadi, manajemen bisa juga disebut dengan kesatuan dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Kita juga sebagai manusia sering melakukan kegiatan manajemen, sejak dari kita anak-anak sampai dewasa nanti. Tanpa memanage atau mengatur diri kita sendiri kita tidak bisa mencapai sesuatu yang kita inginkan. Sebagai contoh kita ingin pergi ke sekolah terlebih dahulu kita harus mengatur diri kita mulai dari bangun tidur hingga sampai di sekolah. Jadi, seseorang yang memanage dirinya dengan sebaik-baiknya maka ia akan mendapatkan sesuatu yang ditujunya.


Efektif dan efisiensi
Seringkali kita berbicara mengenai dua kata yang sering dibicarakan secara bersamaan. Kata Efektif dan efisiensi.  Dimana ada kata efektif pasti juga ada kata efisien. Tapi, apakah kita tahu makna dari masing-masing dari kedua kata tersebut. Misalnya dalam kalimat, Dengan penerapan teknologi tersebut diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas atau dengan penggunaan secara efektif dan efisien dapat mengurangi pemborosan energi. Efektif dan efisien tersebut menjadi kata yang tidak terpisahkan.

Efektif
Efektivitas adalah pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan-tujuan yang tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari beberapa pilihan lainnya. Efektifitas bisa juga diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Sebagai contoh jika sebuah tugas dapat selesai dengan pemilihan cara-cara yang sudah ditentukan, maka cara tersebut adalah benar atau efektif.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, Kata efektif berarti ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya);  manjur atau mujarab (tt obat); dapat membawa hasil; berhasil guna (tt usaha, tindakan);  mulai berlaku (tt undang-undang, peraturan). Sedangkan definisi dari kata efektif yaitu suatu pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan-tujuan yang tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari beberapa pilihan lainnya. Efektifitas bisa juga diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Misalnya jika suatu pekerjaan dapat selesai dengan pemilihan cara-cara yang sudah ditentukan, maka cara tersebut adalah benar atau efektif.

Efisien
Sedangkan efisiensi adalah penggunaan sumber daya secara minimum guna pencapaian hasil yang optimum. Efisiensi menganggap bahwa tujuan-tujuan yang benar telah ditentukan dan berusaha untuk mencari cara-cara yang paling baik untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Efisiensi hanya dapat dievaluasi dengan penilaian-penilaian relatif, membandingkan antara masukan dan keluaran yang diterima. Sebagai contoh untuk menyelesaikan sebuah tugas, cara A membutuhkan waktu 1 jam sedang cara B membutuhkan waktu 2 jam, maka cara A lebih efisien dari cara B. Dengan kata lain tugas tersebut dapat selesai menggunakan cara dengan benar atau efisiensi.
Arti kata efisien menurut kamus besar bahasa Indonesia yaitu tepat atau sesuai untuk mengerjakan (menghasilkan) sesuatu (dengan tidak membuang-buang waktu, tenaga, biaya),  mampu menjalankan tugas dengan tepat dan cermat,  berdaya guna, bertepat guna. Sedangkan definisi dari efisien yaitu Sedangkan efisiensi adalah penggunaan sumber daya secara minimum guna pencapaian hasil yang optimum. Efisiensi menganggap bahwa tujuan-tujuan yang benar telah ditentukan dan berusaha untuk mencari cara-cara yang paling baik untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Efisiensi hanya dapat dievaluasi dengan penilaian-penilaian relatif, membandingkan antara masukan dan keluaran yang diterima. Misalnya suatu pekerjaan dapat dikerjakan dengan cara A dan cara B. Untuk cara A dapat dikerjakan selama 1 jam sedangkan cara B dikerjakan dengan waktu 3 jam. dengan begitu dengan cara A (cara yang benar) baru bisa dikatakan cara yang efisien bila dibandingkan dengan cara B.

Itulah perbedaan dari kata efektif dan efisien. Efektif lebih kearah melakukan sesuatu dengan benar (do the thing right).  Sedangkan efisien berarti melakukan sesuatu yang benar (do the right thing).  Jika kita melakukan sesuatu sebaiknya secara efektif dan efisien. Do the Right thing Right atau melakukan sesuatu yang benar dengan cara yang benar.

Sumber :

Sejarah perkembangan organisasi

Secara khusus komunikasi bertujuan untuk :

  • Menetapkan dan menyebarluaskan tujuan perusahaan 
  • Menyusun rencana untuk menyelesaiakan tujuan 
  • Mengorganisasi SDM serta sumber daya lainnya secara efekti dan efisisen. 
  • Menyeleksi , mengembangkan dan menilai anggota organisasi. 
  • Memimpin , mengarahkan , memotivasi dan menciptakan iklim yang memunculkan keinginan untuk memberikan kontribusi, dan
  • Mengendalikan prestasi.

A. Pengertian komunikasi

Komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti sama atau menjadi milik bersama. Jika Anda berkomunikasi dengan orang lain , berarti Anda berusaha agar apa yang disampaikan kepada orang lain tersebut menjadi miliknya.
Berikut ini pengertian komunikasi berdasarkan para ahli :
  • Onong Cahyana Effendi, komunikasi merupakan proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu , mengubah sikap , pendapat , atau perilaku , baik dengan cara lisan ( langsung ) ataupun tidak langsung ( melewati media ),
  • Raymond Ross, komunikasi merupakan proses menyortir , memilih , serta pengiriman simbol - simbol yang sedemikian rupa sehingga membantu pendengar menanggapinya dengan respon atau makna dari pemikiran yang sama dengan yang dimaksudkan oleh komunikator.
  • Harold Laswell, komunikasi merupakan gambaran mengenai siapa , berbicara apa , melewati media apa , terhadap siapa , serta apa dampaknya.
  • Gerald R. Miller, komunikasi terjadi saat satu sumber menyampaikan pesan kepada penerima secara sadar untuk mempengaruhi perilaku mereka
  • Himstreet dan Beaty, komunikasi merupakan sebuah proses pertukaran informasi antar individu melewati sebuah sistem yang lazim ( biasa ) , baik dengan simbol - simbol , sinyal - sinyal , maupun perilaku atau tindakan.
  • Hovland, Janis serta Kelley, komunikasi adalah proses individu mengirimkan rangsangan ( stimulus ) yang biasanya dalam bentuk verbal untuk mengubah tingkah laku orang lain. Pada pengertian ini mereka berpendapat komunikasi merupakan sebuah proses.
  • Bovee, komunikasi merupakan sebuah proses pengiriman atau penerimaan pesan.
  • Laswell, komunikasi merupakan proses yang menggambarkan siapa mengatakan apa dengan cara apa , terhadap siapa dengan efek apa.
  • Colin Cherry, komunikasi adalah proses dimana pihak - pihak saling menggunakan informasi untuk mencapai tujuan bersama dan berkaitan dengan hubungan yang ditimbulkan oleh penerus rangsangan serta pembangkitan balasannya.
  • Kafried Knapp, komunikasi adalah interaksi antar pribadi yang menggunakan sistem simbol linguistik , seperti sistem simbol verbal ( kata - kata ) dan non verbal. Sistem ini dapat disosialisasikan dengan cara langsung atau  tatap muka atau melalui media lain seperti tulisan , oral, dan visual.


sumber :
http://www.ilmusahid.com

macam - macam komunikasi dari organisasi tersebut

1. One Way Traffic: Komunkasi satu arah yang artinya komunikasi ini terjadi jika seseorang mengirim berita tidak bermaksud untuk menerima umpan balik (respon) dari orang yang menerimanya secara langsung. Jadi hanya bermaksud memberikan informasi atau menyampaikan perintah dari atasan untuk dikerjakan karyawan.

A  : Si pengirim berita

B : Si penerima berita

2. Two Way Traffic: Komunikasi yang terjadi antara seseorang dengan orang lain dimana kedua orang tersebut sama-sama aktif dalam memberikan tanggapan. Jadi baik komunikator maupun komunikan sama-sama aktif dalam berinteraksi.Two way traffic ini biasanya dilakukan di antara sesama teman atau sesama karyawan yang berada dalam tingkatan struktur organisasi yang sama.

A BA : Si pengirim berita

B : Si penerima berita


Sumber :

organisasi yang masuk ke dalam kategori one way traffic dan two way traffic

- Copyright © AKMAL'S BLOG - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -